Ahmad Wanedi Ingin Kembalikan Kejayaan Industri Sanitair Kota Malang

Kota Malang Memilih Pemimpin

Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi, mengunjungi sentra industri sanitair. (Istimewa)
Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi, mengunjungi sentra industri sanitair. (Istimewa)

MALANGVOICE – Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi, bertekad mengembalikan kejayaan industri sanitair Kota Malang. Hal ini diungkapkan ketika mengunjungi salah satu industri sanitair di kawasan Karangbesuki, Senin (26/3).

Dia menambahkan, tekad tersebut bisa terelealisasi jika dia terlibat dalam jajaran eksekutif Pemkot Malang. Wanedi menegaskan, sudah saatnya produk lokal dimanfaatkan oleh pemerintah.

“Taman-taman nanti akan diberikan sanitair dari Karangbesuki, ini bagian dari cara mempromosikan produk lokal,” kata kandidat yang berpasangan dengan Ya’qud Ananda Gudban ini.

Tidak hanya itu, Wanedi juga memastikan akan memberi pelatihan kepada para perajin. Dengan begitu, mereka mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan motif ataupun bentuk yang tak kalah saing dengan produk luar.

“Jelas akan ada pemberian pelatihan kepada perajin di Karangbesuki, ini salah satu cara kami (Nanda-Wanedi) untuk meningkatkan kualitas produk lokal,” ucapnya.

Tekad Wanedi ini tidak lepas dari kondisi yang dilihatnya pada sentra industri sanitair di Kota Malang khususnya di wilayah Karangbesuki. Jika diperibahasakan, ibarat terlur diujung tanduk, hidup segan mati pun tak mau.

Tagrib (55) salah satu perajin, menyebut bahwa home industri sanitair lambat laun semakin ditinggalkan oleh warga.”Banyak mas yang banting stir, karena sepi,” kata Tagrib

Hal ini menurutnya disebabkan karena tidak adanya upaya dari pemerintah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki Karangbesuki. “Gak ada (bantuan) mas, saya sendiri yang kerja tapi sepi ya bagaimana,” katanya

Sanitair di wilayah Karangbesuki sejatinya telah ada sejak tahun 1945-an. Di sepanjang Gang Raya Candi II, sepanjang satu kilometer berjajar hasil produk sanitair yang ditata dengan apik.

Ada kijing makam, nisan, pilar, tempat cuci piring dari beton, pot bunga, ornamen taman, relief, aksesoris taman dan air mancur. “Saya mulai bangun ini dari tahun 80-an tapi kerajinan ini sudah ada sejak tahun 45. Ke depan saya ingin maju, hasil produksinya ya bisa digunakan pemerintah,” tambahnya.(Coi/Ak)