Ada 1.028 Pengungsi, Mereka Butuh Bantuan Logistik

Warga yang mengungsi di Posko BPBD Kota Batu. (Foto : Juwarni for MalangVoice)
Warga yang mengungsi di Posko BPBD Kota Batu. (Foto : Juwarni for MalangVoice)

MALANGVOICE – Korban angin kencang atau puting beliung Kota Batu butuh semakin bertambah. Informasi terbaru, hingga malam ini sudah ada sekitar 1.028 pengungsi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun MalangVoice. Ada empat lokasi yang menjadi titik tempat pengungsian warga terdampak bencana angin kencang.

Diantaranya yaitu Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Batu ada 96 pengungsi. Balai Desa Punten ada 339 pengungsi dan Balai Desa Tulungrejo ada 13 pengungsi. Sedangkan di posko BPBD Kota Batu ada 580 pengungsi.

Sementara ibi, dikabarkan bahwa mereka butuh bantuan logistik. Diantaranya selimut, pampers, susu, baju, pembalut, obat-obatan dan air mineral.

Dari keterangan Juwarni, salah satu warga mengatakan saat ini kondisinya masih genting. Masih banyak warga yang ketakutan untuk keluar rumah.

“Ini urgent banget. Temanku yang di atas pada ngungsi ke Batu karena ketakutan,” kata dia kepada MalangVoice.

Seperti diketahui, Kejadian angin kencang ini terjadi Sabtu (19/10) malam. Tepatnya di Jalur Cangar – Pacet yang menyebabkan banyak pohon tumbang.

Bahkan, hingga ini diberitakan. Jalur tersebut masih ditutup untuk sementara waktu. Hal tersebut karena kondisinya membahayakan.

Kemudian, angin kencang ini merembet ke wilayah lain. Khususnya di wilayah Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Angin kencang bercampur debu melumpuhkan daerah tersebut.

Sementara itu, dari keterangan Achmad Choirur Rochim, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu. Dalam keterangan tertulisnya bahwa 1 orang meninggal dunia.

“Beberapa orang mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernafasan,” kata Rochim dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga menambahkan, untuk saat ini seluruh wilayah Desa Sumberbrantas hampir seluruhnya lumpuh. Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya.

“Mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum juga. Hingga saat ini listrik masih padam dan mengganggu jaringan komunikasi,” ungkapnya. (Hmz/Ulm)