MALANGVOICE – Peternak asal Palestina mengunjungi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Kamis (28/12). Sepuluh peternak tersebut sedang mempelajari genetik ternak sekaligus diperkenalkan dengan peranan fakultas dalam memajukan peternakan di Indonesia.
Wakil Dekan III Fapet UB, Dr Osfar Sjofjan, mengatakan, kesepuluh peternak ini memang sedang mengikuti program training atau pelatihan dalam penguatan manajemen inseminasi buatan dan konservasi sumberdaya genetik untuk Palestina.
“Pelatihan ini merupakan kegiatan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Pelaksanaannya sejak tanggal 12 Desember 2017,” paparnya.
Osfar menambahkan, banyak program kerja sama luar negeri bidang pendidikan yang telah dijalin oleh Fapet UB. Misalnya student dan lecture exchange, internship, international class, dan penelitian bersama.Juga, Fapet UB telah menggandeng beberapa universitas di luar negeri, antara lain Wageningen University and Research Center (Belanda), National Pingtung University (Taiwan), Rajamangala University of Technology Lana (Thailand), Universiti Putra Malaysia (Malaysia), Massey University (New Zealand), dan perusahaan ternak sapi perah di New Zealand.
Salah satu materi yang disampaikan dalam training ini adalah soal pentingnya pengelolaan sumber daya genetik lokal, pentingnya stok sel beku hewan (sperma, oosit dan somatik) yang digunakan untuk tujuan penyelamatan dan komersialisasi. Materi disampaikan pakar genetika, bioteknologi, dan pemuliaan, Dr Gatot Ciptadi.
Harapan Osfar, setelah training ini, peternak dapat memperbaiki mutu genetik ternak dan meningkatkan kualitas dan nilai jual ternak mereka di Palestina.(Der/Yei)