MALANGVOICE – Sebanyak tiga sukarelawan dari Kementerian Keuangan mengaku grogi saat berhadapan langsung dengan siswa SDN Dinoyo 3 Kota Malang dalam program Kemenkeu Mengajar, Senin (23/10). Mereka menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti program yang baru pertama kali dilaksanakan di Malang ini.
Staff Seksi Hukum Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara (PKLN) Sidoarjo, Evisari, yang menjadi salah satu sukarelawan sedikit berbagi cerita. Dia tidak menyangka antusiasme anak-anak begitu besar. Dirinya menerangkan tata cara pelaksanaan lelang. Untuk mempermudah pemahaman, Evi melakukan simulasi lelang dengan melibatkan 30 siswa kelas 4 langsung.
“Jadi tadi kita simulasi lelang. Saya bawa bendera untuk nomor juga. Lalu ada barang-barang yang di lelang juga. Kemudian anak-anak menawar harga sesuai dengan uang yang mereka punya. Tadi ada barang-barang yang dilelang seperti kotak pensil, buku, macam-macam deh. Jujur awalnya saya grogi,” ceritanya sambil terkekeh.
Lain lagi dengan sukarelawan dari bidang bea cukai Kemenkeu, Aji Wibisono. Dirinya harus memodifikasi bahasa dan istilah-istilah dalam tata pelaksanaan bea cukai lebih mudah dan sederhana. Dia juga mengenalkan apa itu Kementerian Keuangan, siapa menteri keungan Indonesia. Yang lebih berkesan, anak-anak di kelasnya sampai tidak rela jika dia harus pamit.
“Pak jangan pulang di sini saja lho. Nanti kesini lagi ya pak buat tombo kangen,” kata Aji menirukan celetuk anak-anak SD.
Sukarelawan lain dari bidang pelayanan pajak, Firda Fitria malah terlihat ngos-ngosan ketika keluar dari ruang kelas lantaran kuwalahan menanggapi celoteh siswa di kelasnya.
“Ternyat lebih mudah ngurusin duit daripada ngurusin anak-anak, mbak,” tukasnya lalu tertawa.
Untuk diketahui, Kemenkeu Mengajar dilaksanakan secara serentak di 51 kota di seluruh Indonesia, salah satunya Malang. Pagi ini relawan dari Kemenkeu mengajar di 10 sekolah dasar di Kota Malang. Melalui gerakan ini, selama seharinpara relawan yang merupakan pegawai aktif Kemenkeu akan memperkenalkan peran Kemenkeu, berbagai profesi yang ada di dalamnya, dan bagaimana negeri ini mengelola perekonomian.(Der/Ak)