MALANGVOICE – Sepakbola Indonesia dikejutkan dengan meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, Minggu (15/10). Huda dinyatakan meninggal dunia pada 16.47 WIB di RS dr Soegiri, Lamongan.
Kiper 38 tahun dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri lapangan saat membela timnya melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan dalam lanjutan Liga 1. Ia bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodriguez di area penalti saat berupaya menangkap bola.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Huda tak tertolong. Sang kapten dinyatakan meninggal dunia. Sontak, kabar itu membuat pecinta sepakbola tanah air berduka. Termasuk tim Arema FC.
Diungkapkan lewat Media Officer Arema FC, Sudarmaji, bahwa Indonesia kehilangan legenda sepakbola saat ini. Betapa tidak, Huda hanya membela satu tim selama kariernya, yakni Persela sejak 1999.
“Choirul Huda merupakan panutan. Ia mengajarkan tentang arti loyalitas bagi semua pemain, termasuk yang muda,” katanya.
Bagi Sudarmaji, Huda bukan hanya menjadi legenda bagi tim berjuluk Laskar Joko Tingkir, akan tetapi bagi sepakbola Indonesia. Mantan wartawan ini mewakili seluruh keluarga besar Arema FC mengucapkan duka yang mendalam.
“Dia dedikasikan hidupnya untuk sepakbola. Namanya pun harum di sepakbola Indonesia. Selamat jalan lur, yakin khusnul khatimah karena berjuang sampai akhir hayat demi membela kebanggaan Lamongan,” tandasnya.
Arema FC dan publik Indonesia juga pernah berduka karena kehilangan Achmad Kurniawan karena sakit.
Singo Edan sendiri pernah kehilangan kiper terbaiknya, Achmad Kurniawan karena sakit.(Der/Aka)