MALANGVOICE – Jumlah badan usaha di Kota Malang meningkat sebesar 9,01 persen selama sepuluh tahun. Data tersebut merupakan hasil sensus ekonomi tahun 2016, yang menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2006-2016.
Peningkatan tersebut terjadi di sektor non-pertanian. Rincinya, tercatat 113.131 perusahaan non-pertanian yang menyerap 416.873 orang tenaga kerja. Angka tersebut terungkap saat Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang menyelenggarakan publikasi indikator makro Kota Malang.
Sajian data itu sebagai referensi perencanaan kebijakan tahun 2017. Bertempat di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (5/9), acara ini dihadiri 90 peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, LPPM Kota Malang, BUMN dan BUMD di Kota Malang.
“Gambaran lengkap tentang level dan struktur selain diperlukan untuk penajaman perencanaan pembangunan secara makro dan mikro, juga untuk mengetahui daya saing bisnis di Kota Malang” ujar Dwi Handayani, salah seorang narasumber.
Kepala Barenlitbang Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyebut, di Kota Malang ranking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kian membaik dengan Human Development Indeks sebesar 80,46. Dia menilai, sudah seharusnya data itu dipublikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
“Ini penting, untuk bisa berbagi saran dan masukan agar bisa menjadi kota yang berpredikat IPM tertinggi di Jawa Timur maupun di tingkat Nasional,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ini berharap, angka-angka ini dapat terindikasi secara nyata dalam realita sehari-hari. “Indikator makro daerah telah dianalisa dan disimpulkan dalam sajian angka-angka makro oleh BPS Kota Malang tentang nilai tingkat keberhasilan kota malang berbasis angka,” pungkasnya.(Coi/Aka)