MALANGVOICE – Terungkapnya praktik penyimpangan seksual di kawasan Songgoriti Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu, Sabtu (29/7) lalu, memantik kekecewaan Wali Kota Batu. Dalam waktu dekat ini, seluruh pelaku usaha khususnya wisata dikumpulkannya untuk mendapat pengarahan.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, menyakini sejumlah sembilan pria diduga pelaku aktivitas hubungan sesama jenis alias gay bukanlah warga Kota Batu. Meskipun begitu, karena fenomena ini diakuinya telah berkembang pesat di dunia, maka perlu aksi pencegahan agar tidak menjangkiti wilayah Kota Wisata Batu (KWB).
“Saya yakin itu dilakukan orang di luar masyarakat Kota Batu. Untuk itu pengelola wisata akan segera saya kumpulkan,” kata pria akrab disapa ER ini.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, para pelaku usaha wisata seyogyanya berinisiatif segera melaporkan ke pihak berwajib jika ada hal mencurigakan. Kaitannya indikasi aktivitas penyimpangan seksual. Yakni yang sering dikenal dengan istilah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
“Harusnya ada inisiatif dari diri sendiri para pengelola wisata,” ujarnya. “Sebab, komitmen pmbangunan yang selalu saya tegaskan adalah membangun KWB edukatif, wisata keluarga yang jauh dari aktifitas negatif kepada masyarakat. Yang terjadi adalah dampak ekonomi dan kesejahteraan untuk masyarakat,” pungkasnya.