MALANGVOICE – Danlanud Abd Saleh, Marsma TNI Julexi Tambayong, menyesalkan tewasnya anggota TNI Yonko 464 Paskhas, Praka Yudha Prihartanto. Ia sedikit menceritakan bagaimana korban ditemukan tak bernyawa.
Praka Yudha dinyatakan tewas di RS A Munir Lanud Abd Saleh pada Kamis (11/5) pada pukul 11.45 WIB. Menurut Julexi, korban diantar tiga perwira menggunakan mobil dinas.
“Ya dari informasinya, korban diantar pakai mobil dan sampai ke RS pukul 11.26 WIB,” ujarnya, Jumat (12/5).
Julexi menyampaikan semua wewenang penyelidikan kasus dugaan penganiayaan Praka Yudha ditangani POM AU di bawah komando Wing 2 Paskhas Makassar. Ia hanya kedapatan menjadi komandan di satuan Lanud Abd Saleh, yang terdapat markas Yonko 464 Paskhas.
Selebihnya ia mengatakan, lokasi ditemukan korban sebelum dibawa ke RS adalah di dalam mess kesatrian. “Korban tidak pakai seragam dinas karena hari libur. Sepengetahuan saya tidak ada latihan juga,” lanjutnya.
Adanya bekas luka pada leher tepatnya urat nadi dan pendarahan hebat pada Praka Yudha, diduga kuat ia menjadi korban penganiayaan. Apalagi dokter RS Lanud Abd Saleh menyatakan korban meninggal karena hal tersebut.
Dugaan penganiayaan yang dilakukan beberapa perwira juga belum bisa dibenarkan Julexi.
“Saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Yang jelas ini masih dalam penyelidikan. Mungkin dalam beberapa waktu akan ada rilis dari Kadispen AU,” tambahnya lagi.
Korban diketahui sebagai tulang punggung keluarga di Jawa Tengah. Praka Yudha masih berstatus belum menikah dan menempati mess kesatrian di dalam kompleks Lanud Abd Saleh.
Tewasnya Praka Yudha menjadi perhatian khusus dan POM AU segera melakukan penyelidikan. “Kalau benar ada tersangka ya bisa dipastikan pelaku dipecat atau ada hukuman lain,” tandasnya.