MALANGVOICE – Kekerasan terhadap siswa terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Kota Malang. Korban, MA (13) siswa kelas VII mengalami memar dan lebam di bagian kepala karena dianiaya guru dan empat orang siswa lain di sekolah.
Kejadian itu diceritakan ayah korban, Awan Sunaryadi (50). Pada pekan lalu awalnya korban mengikuti rangkaian salat duha bersama siswa lain, namun MA berbatuk dan berakhir dengan candaan yang membuat guru sekaligus terlapor, Mr (40) marah.
Mr akhirnya memanggil MA dan memberi hukuman dengan memukul perut korban. “Anak saya sudah mengaku kalau dia berbatuk dan bercanda, tapi kenapa sampai dipukul,” kata Awan, Sabtu (15/4).
Tak hanya itu, korban juga mendapat penganiayaan dari empat siswa kelas VIII di dalam kelas. Entah apa alasan empat siswa itu memukuli MA.
“Saya tahunya sore setelah di rumah. Dia cerita sama saya dalam keadaan luka di bibir,” lanjutnya.
Dari pengakuan MA, Awan lantas mencari penjelasan di sekolah. Akan tetapi tidak menemukan jawaban hingga akhirnya melapor ke Polres Malang Kota.
“Laporan pertama saya ditolak karena disuruh polisi menyelesaikan di sekolah. Tapi tidak ada kejelasan juga, saya kecewa. Akhirnya laporan kedua lewat istri saya dan diterima,” lanjut penjual buah-buahan ini.
Kini kondisi MA masih belum pulih. Ia tidak masuk sekolah sejak pekan lalu hingga saat ini. MA juga berada di Dampit di rumah saudaranya karena masih mengalami trauma.
“Karena anak saya pendiam dan kesayangan istri saya, jadi dilanjutkan proses hukum,” tandasnya.
Sementara​ itu Kasat Reskrim Polsek Malang Kota, AKP Heru Dwi Purnomo masih belum bisa dikonfirmasi ihwal kasus ini.