MALANGVOICE – Seniman dan musisi peduli lingkungan di Kota Malang, Sabtu (29/8) mendatang akan menggelar konser musik bertajuk Save Hutan Kota Malabar.
Acara ini digelar, sebagai bentuk perlawanan secara budaya yang dilakukan mereka atas revitalisasi hutan kota Malabar dengan dana CSR PT Otsuka.
Iksan Skuter, penggagas acara mengatakan, pada acara nanti para musisi, sastrawan serta mereka yang bergerak di seni lukis, akan melakukan perform membawakan karya mereka tentang alam.
“Temas besar kita Hutan Malabar, nanti ada perform musik, puisi, soal pohon, air, hutan dan udara itu sebagai bentuk kepedulian kita pada hutan,” ujar Iksan kepada MVoice, Sabtu (22/8).
Nantinya, setiap musisi baik band ataupun solo yang tampil akan di rekam secara langsung. Lagu mereka akan dijadikan album kompilasi berjudul ‘Save Malabar’ dan disebar secara gratis. ”Rencananya kita akan sebar gratis album itu,” tandasnya
Selain perform lagu, Iksan juga bakal menggandeng beberapa sastrawan untuk perform puisi di atas panggung guna memperkuat makna lirik lagu yang dikumandangkan.
“Kami mengadakan acara ini dengan maksud menyelamatkan hutan terakhir kami di Kota Malang, tidak ada maksud komersial, karena kami yang perform sepakat untuk tidak dibayar,” terangnya.
Iksan Skuter sendiri sudah meramaikan jagat dunia maya dengan dua video lagunya soal Hutan Kota Malabar. Video berdurasi 30 detik yang diunggah di akun media sosialnya, mampu menarik perhatian semua kalangan dari musisi Melanie Subono, Totok Tewel, hingga beberapa musisi dan pemerhati lingkungan di beberapa kota lainnya.
Aksi lain untuk penolakan revitalisasi Hutan Malabar juga datang atas nama Aji Prasetyo. Ia menulis petisi menolak revitalisasi Hutan Malabae yang diunggah di situswww.change.org dan berhasil menarik perhatian khalayak.
Sejak diunggah pada Jum’at (21/8) malam kemarin, petisi yang ditujukan pada Wali Kota Malang HM Anton dam PT Otsuka selaku pemberi CSR tersebut sudah ditandatangani sekitar 700 orang lebih.-