MALANGVOICE – Masyarakat Malang bisa dibilang sudah akrab dengan kemacetan di kawasan Jalan Veteran, Soekarno-Hatta dan Mayjen Panjaitan (Betek). Kemacetan itu salah satunya disebabkan keberadaan beberapa kampus yang saling berdekatan, yakni Universitas Brawijaya, Polinema, Unisma, serta dan ITN.
Dosen Perencanaan Wilayah Kota Universitas Brawijaya (UB), Turningtyas Ayu Rachmawati, mengakui, kampusnya memang menyumbang kemacetan dan kepadatan di Kota Malang, khususnya di sekitar Soehat, Betek, Veteran dan sekitarnya.
“Setiap tahun ajaran kami punya 13 ribu mahasiswa baru. Kami sadar UB penyebab kemacetan di jalanan sekitarnya,” katanya, saat ditemui MVoice, siang ini.
Karena itu UB membangun kampus baru di kawasan Dieng, dengan tanah seluas 8.5 hektare. Menurutnya, langkah itu sebagai solusi mengurai kepadatan kendaraan di wilayah sekitar UB.
“Recanananya mahasiswa semester 1 dan 2 kuliah di sana. Kalau mahasiswa baru kuliah di sana, penumpukan kemacetan bisa dikurangi,” kata dia.
Gedung baru itu terselesaikan paling cepat 2017, dengan menggunakan dana bantuan dari Kementrian Perumahan dan Pemukiman.
Ia juga menambahkan, fasilitas di kampus kedua UB itu dilengkapi kolam renang standar internasional, lapangan parkir, asrama, dan gedung perkuliahan 7-8 lantai.
“Saya kira tidak hanya UB, kampus lain seperti ITN dan UMM pun sudah mulai melakukan upaya ini. Tujuannya sama, mengurangi kemacetan,” tutupnya.