MALANGVOICE – Hari Kartini dimanfaatkan sekolah untuk mengelar karnaval murid berpakaian adat nusantara. Kegiatan tersebut membawa berkah bagi pebisnis foto studio dan perias karena permintaan rias untuk pakaian adat dan foto mengalami kenaikan signifikan.
Seperti yang diungkapkan oleh Heniref Setiawati. Make up artist jebolan UMM itu menerima banyak permintaan rias wajah dan sanggul untuk anak-anak mulai dari usia PAUD hingga SD untuk keperluan kegiatan perayaan Kartini Day di sekolah.
“Rias mulai dari tadi subuh sampai jam 07.00 pagi, ada sekitar 25 anak,” kata ibu dua anak itu.
Kebanyakan busana yang dipilih oleh para orangtua untuk anaknya adalah kebaya jawa lengkap dengan jarik. Namun ada pula yang memakai pakaian adat Bali. Rata-rata biaya yang dipatok mulai dari Rp 50 ribu hingga 75 ribu.
Kondisi sama juga terlihat di Radja Studio Foto di Desa Pakisaji. Banyak orangtua yang mengabadikan anaknya saat memakai pakaian adat membuat permintaan jasa foto meningkat.
Pemilik Radja Foto Studio, Agung Hidayat Rahma mengatakan, fenomena peningkatan foto bertema Kartini terjadi setiap tahun. Di tahun ini ada peningkatan jumlah permintaan dibandingkan tahun lalu.
“Ada sekitar 20 klien dalam setengah hari ini. Tarifnya antara Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu. Sekali foto ada yang dua sampai tiga kali frame yang dipilih. Secara jumlah klien tidak banyak, tapi dari kuantitas foto ada peningkatan karena satu orang mencetak lebih dari satu frame,” jelas Agung.
Ahmad, salah satu konsumen Radja Studio mengatakan, ia sengaja mengajak putrinya bernama Fera untuk berfoto karena tidak setiap hari putrinya yang bersekolah di SDN Wonorejo, Kecamatan Pakisaji itu berdandan memakai pakaian adat.
“Biar ada kenang-kenangannya. Jadi harus foto. Karena tadi pagi buru-buru, jadi fotonya selepas pulang sekolah,” jelasnya.