Cegah Anemia, Stunting dan BBLR, Tim Riset UM Berikan Solusi dengan “Hemolugame” di SMAN 9 Bandung

MALANGVOICE- Wanita menjadi kelompok yang memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk mengalami anemia. Hingga saat ini anemia masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan karena penyakit ini dapat menimbulkan berbagai penyakit lain, khususnya pada wanita. Hal tersebut dikarenakan wanita penderita anemia ketika hamil dan pra-hamil akan memperbesar resiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan stunting.

Di Indonesia prevalensi wanita dengan anemia berada pada angka 18% dan pada wanita hamil sebesar 27,7%. Namun, berbeda dengan ibu kota Jawa Barat, yakni Kota Bandung yang memiliki prevalensi wanita hamil dengan anemia sebesar 54,1% yang menyebabkan Kota Bandung menjadi wilayah dengan ibu hamil penderita anemia tertinggi di Jawa Barat. Angka tersebut sebanding dengan angka kasus BBLR sebesar 3,06% dan Stunting 29,2% yang melebihi angka rata-rata BBLR dan stunting di Jawa Barat.

Tim Riset UM Berikan Solusi dengan “Hemolugame” di SMAN 9 Bandung. (Istimewa)

Penyakit-penyakit tersebut perlu diperhatikan sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai dari periode kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, dapat menyebabkan masalah-masalah lainnya seperti gangguan neurologis, kemampuan belajar yang menurun, serta produktivitas yang rendah ketika dewasa. Maka dari itu penanganan perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang.

Salah satu cara untuk memperbaiki generasi mendatang ialah dengan memberikan intervensi dengan cara edukasi kepada remaja mengenai anemia dan pentingnya asupan gizi yang cukup. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin ke 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta poin ke 4 yakni Pendidikan Berkualitas.

Mobil ‘Raksasa’ Vibroseis Pertamina Teliti Struktur Bumi di Malang

Tim Riset UM Berikan Solusi dengan “Hemolugame” di SMAN 9 Bandung. (Istimewa)

Tim riset Universitas Negeri Malang yang dipimpin Ibu Nurnaningsih Herya Ulfah, S.KM., M.Kes, Ph.D dan beranggotakan Ibu Windi Chusniah Rachmawati, S.KM., M.Kes dan Ibu Indana Tri Rahmawati, S.KM., M.Kes memberikan inovasi terbaru berupa permainan Hemolugame yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sebagai upaya untuk menurunkan BBLR dan stunting di Kota Bandung. Sebanyak 66 siswa dan siswi dari SMAN 9 Kota Bandung terpilih menjadi responden dalam menguji manfaat dari inovasi tersebut.

Dalam prosesnya, siswa dan siswi tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Dimana kelompok intervensi akan mendapatkan permainan hemolugame, sedangkan untuk kelompok kontrol akan mendapatkan permainan ludo konvensional. Kedua kelompok tersebut melakukan pretest dan posttest untuk menguji pemahaman dan sikap terkait materi yang disampaikan dalam permainan tersebut.

Setelah melalui proses analisis, ditemukan bahwa kelompok intervensi memiliki peningkatan pengetahuan dan sikap yang signifikan dari sebelum dan sesudah diberikan permainan hemolugame. Sedangkan, kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap dari ludo konvensional yang diberikan. Diharapkan dengan adanya hasil tersebut, permainan hemolugame ini dapat memberikan manfaat untuk siswa dan siswi dalam menjaga asupan gizi sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

Penelitian ini tentunya tidak luput dari kerjasama pihak mitra untuk memaksimalkan hasil penelitian ini dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran maupun inovasi program terbaru guna menciptakan pemahaman yang baik bagi remaja khususnya mengenai masalah gizi.

Berita Terkini

Arikel Terkait