MALANGVOICE– Program Si Slamet Sekolah diluncurkan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Batu. Program ini disosialisasikan di lembaga-lembaga pendidikan sejak pertengahan September lalu. Melalui kegiatan ini ditujukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar.
Sosialisasi Si Slamet Sekolah digelar Dishub Kota Batu di MA Maarif dan SMA Immanuel Kota Batu (Senin, 29/9). Total ada 25 sekolah di Kota Batu yang jadi sasaran. Dalam kegiatan itu, sosialisasi melibatkan dari petugas Satlantas Polres Batu hingga Jasa Raharja. Langkah preventif ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar dan menciptakan budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan.
Plt. Sekretaris Dishub Kota Batu Hari Juni Susanto menerangkan kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini. Lewat pembekalan tersebut, diharapkan ini menjadi upaya preventif dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar.
“Membangun kesadaran berlalu lintas sejak di bangku sekolah menjadi penting. Terlebih angka kasus kecelakaan juga banyak terjadi pada pelajar tanpa SIM,” kata Hari.
Sebab itu, dalam menanamkan kesadaran itu lebih dalam, pihaknya menggandeng petugas Polres Batu hingga Jasa Raharja. Dengan begitu, aturan-aturan lalu-lintas bisa terjelaskan secara nyata.
Ia mengimbau siswa yang belum cukup umur untuk tidak berkendara dan menjauhi miras serta narkoba. Lebih baik, pelajar memanfaatkan Angkutan Pelajar (APEL) Gratis yang disediakan oleh Pemkot Batu. Lewat ‘Si Slamet Sekolah’, Dishub berkomitmen untuk terus membangun kesadaran kolektif akan keselamatan berlalu lintas, dimulai dari lingkungan pendidikan.
Sebagai contoh, dalam kegiatan tersebut juga dicontohkan cara berkendara yang benar dan salah, termasuk memperlihatkan titik buta pengendara yang sering luput diperhatikan. Bahkan sekedar menoleh atau mengenakan helm, ujung-ujungnya bisa fatal. Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan rambu-rambu lalu lintas, bahaya pelanggaran tanpa SIM, hingga cara aman menggunakan angkutan umum.
“Saya kira pesan ini harus viral di kalangan pelajar agar praktik berkendara di bawah umur apalagi tanpa SIM bisa dicegah,” tegas Hari.
Pihaknya ingin menanamkan pemahaman bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Pelajar, kata dia adalah generasi penerus yang akan menjadi perwujudan Indonesia Emas 2045. Ia berharap, para siswa menjadi ‘Duta Keselamatan’ yang meneruskan informasi edukasi keselamatan ini kepada teman dan keluarga.
Sementara, Kanit Kamsel Polres Batu, Aiptu Nurhadi Santoso menegaskan kepada pelajar bahwa rambu lalu-lintas yang ada bukan hanya sekedar hiasan. Rambu-rambu lalin merupakan tanda keselamatan diri-sendiri.
“Keselamatan itu bukan tanggung jawab diri sendiri, tapi kita semua bersama,” tegasnya.(der)