MALANGVOICE – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah jadi sorotan usai temuan makanan basi di Kota Batu. Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang menegaskan bahwa pelaksanaan MBG di wilayahnya berjalan sesuai prosedur dan diawasi ketat.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, memastikan sejauh ini tidak ada laporan keracunan maupun makanan basi di sekolah-sekolah penerima MBG.
Semalam Suntuk Luncurkan Single Aku Ra Popo, Syuting Video Klip di Pemakaman
“Alhamdulillah di Kota Malang tidak ada laporan temuan makanan basi maupun keracunan,” ujarnya, Sabtu (28/9).
Menurutnya, pengawasan dilakukan mulai dari proses produksi hingga distribusi makanan. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga mendapat pendampingan langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebelum makanan dikirim ke sekolah.
“Pengetatan terus kami lakukan. Tim Disdik juga turun langsung memantau proses produksi di SPPG. Koordinasi dengan BGN pun semakin diperkuat,” tambahnya.
Saat ini, Kota Malang memiliki tiga SPPG atau dapur MBG dengan kapasitas produksi sekitar 3.000 porsi per hari yang didistribusikan ke sejumlah sekolah. Suwarjana mengakui cakupan program masih terbatas, namun kualitas dan keamanan makanan menjadi prioritas utama.
Ia pun mengingatkan petugas SPPG untuk terus menjaga standar kebersihan dan higienitas dalam setiap tahap pengolahan.
“Mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga penyajian harus benar-benar diperhatikan. Misalnya saat mengolah ikan atau ayam, pastikan betul layak konsumsi,” tandasnya.(der)