MALANGVOICE– Harga beras premium melambung tinggi imbas terjadinya kelangkaan stok di tingkat eceran. Seperti di Pasar Induk Among Tani sejumlah jenama beras premium sudah kosong sejak dua bulan terakhir. Dampaknya harga beras kemasan lima kilogram melonjak dari Rp75 ribu menjadi Rp80 ribu.
Sementara beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) mengalami stok yang melimpah dengan harga lebih murah, yakni Rp60 ribu per lima kilogram. Kelangkaan beras premium ini mengakibatkan para pedagang kewalahan melayani permintaan konsumen. Seperti yang dirasakan pedagang Pasar Induk Among Tani, Ana Sulimah.
“Stok beras premium di pasar sudah jarang sekali. Kami pedagang pun dibatasi, setiap kali beli hanya boleh ambil lima sak saja. Padahal, banyak pembeli yang masih mencari beras premium karena kualitasnya lebih bagus,” ungkap Ana.
Menurutnya, pembatasan ini menjadi salah satu penyebab semakin sulitnya pedagang memenuhi kebutuhan pasar. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan pedagang maupun masyarakat. Di satu sisi, beras SPHP yang harganya terjangkau terus digelontorkan. Namun di sisi lain, beras premium yang masih banyak diminati justru semakin langka.
“Konsumen jadi serba terjepit. Mereka mau beli premium, tapi barangnya terbatas dan harganya naik. Kalau beralih ke beras SPHP memang lebih murah, tapi tidak semua pembeli cocok dengan kualitasnya,” tambahnya.(der)