MALANGVOICE– Anak-anak remaja, terutama mereka yang menginjak usia SMA dihadapkan pada persimpangan jalan. Di fase pengembangan diri inilah arahan dan pendampingan begitu penting untuk mereka yang cenderung kebingungan dalam menumbuhkan potensi dirinya. Lembaga pendidikan pun dituntut adaptif selaras dengan tuntutan zaman agar mereka tak salah arah dalam menentukan masa depan.
Memahami kondisi tersebut, lembaga pendidikan keagamaan, International Islamic Boarding School Batu Al Hikmah menghadirkan konsep pesantren modern dengan mmberikan pengalaman pendidikan holistik. Sekolah berbasis pesantren modern ini menghadirkan pendidikan yang berbeda. Bukan hanya soal nilai akademik. Tetapi juga kemandirian, kepemimpinan dan pembinaan karakter Islami secara menyeluruh.
Deputi Kemenko PM Pantau Langsung Cek Kesehatan Gratis di Ponpes Al Islahiyah
“Anak-anak kami bentuk tidak cukup hanya pintar di kelas. Mereka harus siap jadi pemimpin. Mandiri, tahan banting dan punya visi ke depan,” kata Kepala SMA Al Hikmah IIBS Batu, Ahmad Fais.
Untuk mewujudkannya, IIBS menerapkan empat tahap pembentukan kepemimpinan yang diracik sistematis. Nama programnya Building Leadership CultureTahap pertama, dua bulan awal, siswa ditempa disiplin, kerja keras dan daya tahan. Di sini, fondasi jiwa kepemimpinan mulai ditanamkan.
Tahap Kedua, building leadership capacity, siswa diarahkan menentukan kapasitas kepemimpinannya. Mereka juga berkesempatan bertemu langsung dengan pejabat mulai DPR, bupati, hingga wali kota untuk melihat bagaimana kebijakan diambil.
Tahap ketiga, mereka diterjunkan ke tengah masyarakat. Belajar mendengar keluhan warga, lalu mencari solusi. Mulai dari masalah kesehatan hingga kebutuhan sosial lain.
Terakhir, siswa ditantang membuat acara sendiri, tanpa bantuan guru maupun orang tua. Dana dicari, konsep diolah, acara dijalankan. Dari talkshow tokoh nasional, festival olahraga, sampai kegiatan kreatif lain.
Dengan cara ini, Al Hikmah IIBS Batu ingin menyiapkan generasi yang tidak hanya berprestasi, tapi juga mandiri, visioner dan Islami.
“Harapannya mereka tumbuh jadi pemimpin yang berani mengambil keputusan, peka sosial, dan siap memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” tuturnya.
Menurut Fais, masa SMA adalah fase penting pengembangan diri. Jika tidak tersentuh dengan baik, peluang anak untuk berkembang bisa terlewat. “Kami percaya semua anak lahir dengan potensi unggul. Tinggal bagaimana sekolah bisa menemukannya dan melejitkan,” ujarnya.
Lingkungan boarding dipilih karena dianggap lebih kondusif. Di sini, setiap perubahan siswa dianggap sebagai prestasi. Prestasi tak lagi dipandang sebagai ajang perbandingan, melainkan sesuatu yang layak diapresiasi sesuai potensi masing-masing.
Tak sekadar bisa membaca Alquran, lulusan Al Hikmah IIBS dibekali kemampuan lebih, tahsin dan tajwid, tarjuman, hingga tahfidz 8–30 juz. Bahkan ada program sertifikasi pengajar Alquran dengan sanad yang tersambung hingga Rasulullah. “Target kami, anak-anak bukan hanya bisa membaca Al Quran, tapi juga mampu mengajarkan,” terang Fais.
Lebih jauh, mulai tahun depan, Al Hikmah IIBS Batu resmi mengadopsi kurikulum IB. Saat ini proses verifikasi sedang berjalan, dan diharapkan Mei–Juni sudah mengantongi izin resmi.
Kurikulum International Baccalaureate (IB). Dengan Kurikulum ini, membuka peluang siswa untuk berjejaring global. Mereka berkesempatan mengikuti pembelajaran lintas negara. “Dengan IB, anak-anak juga punya kesempatan diterima di 100 kampus terbaik dunia, seperti Oxford atau Harvard,” tambahnya.
Guru pun akan dibekali sertifikasi IB. Tahun pertama difokuskan pada peningkatan kualitas, sementara tahun kedua mulai merekrut guru yang sudah bersertifikasi IB.
Berbeda dari sekolah lain yang menjadikan riset sebagai pilihan, di Al Hikmah IIBS riset adalah kewajiban. Sebelum lulus, setiap siswa harus menghasilkan karya ilmiah baru yang inovatif. “Kami ingin anak-anak punya portofolio, bahkan jika mungkin menjadi hak paten,” jelas Fais.
Dari sini, kreativitas, ide-ide segar, kemampuan komunikasi, hingga keterampilan kolaborasi ikut terasah. Beberapa karya siswa bahkan sudah menorehkan prestasi di level nasional dan internasional.
Uniknya lagi, setiap siswa wajib menyusun dokumen Life Plane Proposal. Isinya berupa peta kehidupan, mencakup tujuan jangka pendek, menengah, hingga panjang, lengkap dengan strategi dan langkah konkret untuk mencapainya.(der)