MALANGVOICE- Satlantas Polresta Malang Kota mengajak pengguna jalan berhenti sejenak melakukan penghormatan kepada bendera merah putih. Hal itu dilakukan bertepatan dengan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI.
Acara serentak itu dilakukan di tiga titik pada Minggu (17/8) pukul 10.00 WIB. Lokasinya berada di simpang empat Rajabali, Kayutangan Heritage, dan simpang empat Jalan Ijen Boulevard.
Dari pantauan di Kayutangan Heritage, sebelum acara dimulai, anggota Satlantas Polresta Malang Kota mengibarkan bendera di tengah jalan. Para pengendara yang melintas diminta kesediaannya meluangkan waktu untuk berhenti sejenak.
Tepat pukul 10.00 WIB, saat detik-detik Proklamasi, polisi memimpin penghormatan kepada bendera merah putih diikuti seluruh pengguna jalan yang berhenti. Tak hanya itu, pejalan kaki hingga wisatawan asing yang sedang mengunjungi Kayutangan pun ikut menyaksikan penghormatan bendera.
Acara itu berlangsung selama satu menit dan kemudian pengguna jalan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Agung Fitransyah mengatakan, kegiatan sengaja dilakukan serentak untuk memperingati momen Kemerdekaan ke-80 RI.
“Kami mengingatkan masyarakat atau generasi muda bahwa saat ini kita sedang peringati perjuangan pahlawan merebut kemerdekaan,” katanya.
Di setiap titik yang dipilih untuk penghormatan bendera ini disiapkan enam personel gabungan, mulai TNI, Polri, hingga Dishub.
“Lokasi itu dipilih karena tidak terlalu padat kendaraan,” tegasnya.
Ia pun mengapresiasi keterlibatan masyarakat dan pengguna jalan untuk berhenti sejenak melakukan penghormatan bendera. Hal itu menunjukkan semangat nasionalisme yang tinggi.
Salah satu pengguna jalan, Rizky mengaku kaget saat dihentikan anggota polisi di Kayutangan Heritage. Namun setelah melihat ada bendera yang dikibarkan ia segera turun dari motor dan ikut prosesi penghormatan bendera.
“Awalnya ada apa gitu, tapi ternyata ada penghormatan bendera merah putih. Saya ikuti saja padahal tadi buru-buru. Saya bangga bisa mengikuti rangkaian ini karena tidak ikut upacara,” kesannya.(der)