Wangsakarta Prima Land Hidupkan Nostalgia Lewat Event “Tempo Dulu” untuk Rayakan HUT RI ke-80

MALANGVOICE– Suasana meriah dan penuh nostalgia terasa di kawasan Wangsakarta Prima Land pada Sabtu (16/8). Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, perusahaan ini menggelar acara bertajuk “Wangsakarta Tempo Dulu”, yang menghadirkan nuansa khas masa lalu dengan sentuhan budaya Nusantara.

Mega, perwakilan Wangsakarta Prima Land, menyebut acara ini tidak hanya dirancang untuk memperkuat kebersamaan internal, tetapi juga sebagai wujud semangat kemerdekaan.

Wangsakarta Prima Land hadirkan tema Zaman Dulu meriahkan HUT RI. (Istimewa)

Peringati HUT ke-80 RI, Pemkot Malang Tiadakan CFD pada 17 Agustus 2025

“Dengan adanya event ini, kita semakin kompak dan berjaya, demi Primaland yang terus maju ke depannya,” ujar Mega.

Berbagai kegiatan unik turut memeriahkan suasana, mulai dari kostum klasik, permainan tradisional, hingga dekorasi bergaya tempo dulu. Mega berharap, kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran sekaligus partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa.

Acara ini juga dihadiri Anggota DPRD Komisi C, Rendra Masdrajad Safaat, yang ikut larut dalam kemeriahan dengan mencoba lomba-lomba tradisional seperti glundungan bambu, tempeh dengan bola, hingga bengkiak empat orang.

Dalam sambutannya, Rendra menyampaikan optimisme bahwa Indonesia Emas 2045, program visi Presiden Prabowo Subianto, bisa tercapai jika seluruh elemen bangsa bergerak bersama.

“Saya optimistis cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud, asalkan pemerintah dan masyarakat kompak berkolaborasi. Semangat itu terlihat jelas dari kebersamaan kita hari ini lewat lomba tradisional,” ujarnya.

Rendra juga menekankan pentingnya belajar dari sejarah. Ia mencontohkan bagaimana Tiongkok, yang pada 1990-an masih tergolong negara miskin, mampu bangkit pesat di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Zhu Rongji hingga menjadi salah satu kekuatan dunia.

“Kalau Tiongkok bisa bangkit, kita pun bisa. Kuncinya ada pada kerja keras dan kolaborasi,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Rendra berharap nilai gotong royong, persatuan, dan kerja keras yang tercermin dalam perayaan ini tidak berhenti pada seremoni belaka.

“Nilai kebersamaan ini harus terus hidup dalam keseharian kita, agar cita-cita besar bangsa bisa terwujud,” pungkasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait