MALANGVOICE— Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, M Hasanuddin Wahid, memberi pembekalan khusus kepada pengurus PKB se-Malang Raya dalam rangkaian reses dan refleksi Hari Lahir ke-27 PKB, Minggu (27/7). Kegiatan ini berlangsung serentak di lima titik di wilayah Malang Raya dan diikuti jajaran pengurus mulai dari tingkat ranting hingga DPC.
Dalam kesempatan itu, Cak Udin — sapaan akrab Hasanuddin Wahid — menekankan pentingnya menjaga ritme loyalitas kebangsaan. Ia menegaskan, menjadi setia kepada Pancasila, ulama, dan umaro adalah harga mati bagi setiap kader PKB.
“Kesetiaan itu mahal. Semua orang mungkin belum tentu bisa jadi pintar, tapi semua bisa memilih untuk setia. Dan itu harus dihargai,” tegasnya.
Pemkot Malang Berencana Bentuk OPD Baru, Wawali: Semua Sudah Dipertimbangkan
Sebagai Sekjen DPP PKB, Cak Udin juga mengingatkan bahwa tugas utama pengurus dan kader adalah berkhidmat kepada bangsa, negara, dan Nahdlatul Ulama. Menurutnya, bentuk pengabdian tak selalu bisa diukur secara langsung, tapi akumulasi setiap tindakan akan bermakna besar dalam perjalanan bangsa.
Peringatan Harlah ke-27 PKB disebutnya sebagai momentum untuk memperkuat barisan. Ia menyebut keberhasilan PKB dalam merebut hati rakyat adalah hasil dari perjuangan kolektif dan loyalitas para kader.
“Gus Muhaimin selalu menekankan: kader PKB tak boleh menyerah, harus terus berjuang demi Merah Putih, demi Nahdliyin, demi Indonesia,” pesannya.
Cak Udin juga mendorong kader untuk aktif di tengah masyarakat, terutama dalam menyiapkan generasi muda. Ia menekankan bahwa anak muda adalah aset bangsa yang harus dirangkul dan dibimbing agar memiliki semangat kebangsaan yang kuat.
Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya adaptasi teknologi, khususnya di era Artificial Intelligence (AI). Menurutnya, AI bukan lagi hal yang jauh, tapi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Era AI sudah hadir. Kita tak bisa menolaknya. Kuncinya: adaptif atau tergerus zaman.”
Karena itu, PKB disebutnya harus lebih agresif menyapa generasi milenial. Kader muda tidak boleh cuek atau pasif. Mereka harus jadi bagian dari solusi dan bergerak bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Generasi muda adalah aset paling berharga bangsa ini. Bonus demografi bukan hadiah, tapi amanah dan tanggung jawab kita semua,” lanjutnya.
Menutup arahannya, Cak Udin menegaskan komitmen penuh PKB untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menyebut seluruh kader akan turun tangan, bergotong royong dalam kerja-kerja konkret demi mewujudkan visi besar bangsa.(der)