MALANGVOICE– Kota Batu digadang-gadang sebagai proyek percontohan penerapan ekonomi sirkular untuk mengurangi masalah sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pun mendorong percepatan transformasi tata kelola sampah. Sejalan dengan target pemerintah pusat dalam menekan emisi gas rumah kaca serta menampilkan pariwisata Kota Batu yang ramah lingkungan.
Seruan percepatan transformasi sampah disampaikan Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq didampingi Wali Kota Batu, Nurochman saat meninjau TPA Tlekung Kota Batu. Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI itu melihat langsung efektivitas pengelolaan sampah serta mendorong percepatan transformasi sistem tata kelola persampahan.
DLH Beri Penghargaan Lingkungan Hidup 2024, RW 13 Madyopuro Juara 3
”Ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam mendukung Kota Batu sebagai destinasi pariwisata yang ramah lingkungan,” terang Hanif.
Ia juga menjabat menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkot Batu mengoptimalkan pengelolaan sampah, termasuk penerapan waste-to-energy (pengolahan sampah menjadi energi) dan program pemilahan sampah dari ratusan ton sampah yang masuk di TPA Tlekung.
“TPA Tlekung punya potensi besar dikembangkan menjadi model pengelolaan sampah terintegrasi, tidak hanya sekadar tempat pembuangan, tetapi juga pusat daur ulang dan pengolahan sampah yang bernilai ekonomi,” ungkapnya.
Menteri Hanif juga mendorong agar Kota Batu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam penerapan circular economy (ekonomi sirkular) berbasis sampah. Ia berharap Pemkot Batu berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola sampah yang efisien, sekaligus mendukung target nasional pengurangan sampah plastik dan emisi karbon.
”Dengan begitu, kesadaran semua pihak bisa terbangun dengan sendirinya hingga di masa depan,” ujarnya.(der)