MALANGVOICE– ‘Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas’ dipilih sebagai tema Operasi Patuh Semeru 2025. Kegiatan tersebut bakal digelar serentak di seluruh wilayah Jatim mulai 14 Juli sampai 27 Juli 2025. Melalui tema tersebut, pihak kepolisian ingin mengajak masyarakat agar disiplin dalam berlalu lintas.
Latihan pra operasi (Latpra-Ops) digelar secara virtual diikuti seluruh jajaran Polres se Jatim, termasuk Polres Batu. Pelatihan tersebut sebagai langkah awal persiapan pelaksanaan operasi kepatuhan dan kesadaran berlalu lintas.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto memimpin jalannya Latpra-Ops dengan memberikan sejumlah arahan agar para personel melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab.
Angka Kecelakaan di Kota Malang Turun 70 Persen Selama Operasi Patuh Semeru 2024
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan menjadi media sosialisasi terhadap rencana operasi yang telah disusun, sehingga setiap anggota memiliki pemahaman menyeluruh mengenai sasaran, target operasi, serta cara bertindak yang tepat selama pelaksanaan operasi,” papar Kapolda.
Ia juga menekankan agar Latpra Ops dijadikan ajang diskusi terbuka antar anggota guna merumuskan ide dan kreatifitas dalam pelaksanaan operasi di lapangan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan hasil operasi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga tujuan utama operasi dapat tercapai secara optimal.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, melalui Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim menyebut, operasi kali ini akan mengedepankan pendekatan yang lebih humanis. Para personel Satlantas diberi pembekalan agar tidak hanya menghafal pasal-pasal, tapi juga bisa berdialog dan bisa menjelaskan.
“Seluruh personel Satlantas akan kami berikan pembekalan secara menyeluruh agar dapat bertindak profesional, humanis, dan tetap mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota Batu mengenai pentingnya tertib berlalu lintas, baik melalui pemasangan spanduk, pembagian leaflet, media sosial, maupun patroli simpatik.
“Kami akan terus lakukan sosialisasi,” kata AKP Kevin.
Ada tujuh pelanggaran yang jadi fokus utama dalam Operasi Patuh Semeru tahun ini, diantaranya menggunakan handphone saat berkendara, pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur, pengendara sepeda motor (R2) berboncengan lebih dari satu orang.
Kemudian pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) serta pengemudi mobil (R4) yang tidak menggunakan sabuk keselamatan (Safety Belt), pengemudi kendaraan bermotor yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol, pengemudi kendaraan bermotor yang melawan arus lalu lintas dan pengemudi kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan berkendara.
Kalau dirunut, pelanggaran-pelanggaran ini bukan sekadar urusan hukum. Tapi soal kebiasaan dan pola pikir. Banyak yang merasa ‘aman-aman saja’ sampai akhirnya celaka. Itulah kenapa edukasi dan pencegahan akan menjadi bagian penting dari operasi tahun ini.
“Yang kita kejar bukan jumlah tilang. Tapi seberapa banyak kecelakaan yang bisa dicegah,” tutup Kevin.(der)