Kisah Haru Atlet Judo Leanggi di Porprov Jatim 2025, Persembahan Terbaik untuk Ayahanda

MALANGVOICE– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-IX Jawa Timur 2025 di Malang menyisakan kisah haru sekaligus inspiratif dari arena judo.

Leanggi Issais Veve, atlet judo kebanggaan Kota Malang, berhasil meraih medali perunggu di tengah duka mendalam atas kepergian ayahandanya tercinta. Sebuah medali yang bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga bukti ketabahan luar biasa seorang anak.

Kabar duka itu datang tiba-tiba. Pada Rabu malam (25/6), ayah Leanggi, Hariawan Pasadji (54), meninggal dunia di Rumah Sakit Provinsi Mataram setelah menjadi korban tabrakan motor di kampung halamannya di Pejeruk, Ampenan, Mataram, Lombok. Hariawan sempat menjalani operasi di kepala dan dada, bahkan sempat siuman, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

Canangkan Perpustakaan sebagai Destinasi Literasi Wisata

Keluarga besar Leanggi di Lombok sengaja merahasiakan kabar duka ini. Mereka tak ingin fokus Leanggi terganggu jelang laga penting di Porprov Jatim, apalagi sang ayah sempat berjanji akan menyaksikan langsung pertandingan putrinya. Namun, takdir berkata lain.

Leanggi mengetahui kabar pilu tersebut pada Kamis (26/6) melalui unggahan cerita di media sosial salah satu anggota keluarga yang memperlihatkan prosesi pemakaman ayahnya.

Mental Leanggi sempat jatuh. Ia bahkan sempat ingin segera pulang ke Lombok. “Hal yang bikin down itu karena Ayahnya sempat janji mau nonton pertandingan Anggi di Malang. Namun justru takdir berkata sebaliknya. Anggi sayang banget dan cinta sama Papanya,” ujar Novie Shindy, sepupu Leanggi, dengan suara bergetar.

Meskipun hati hancur, dukungan penuh dari keluarga dan tekad kuat Leanggi untuk menepati janjinya pada sang ayah membuatnya bangkit. Ia memutuskan untuk melanjutkan sisa kompetisi. Pada pertandingan hari Sabtu (28/6), Leanggi membawa serta foto ayahnya, seolah ingin sang ayah tetap “hadir” dan menyaksikan perjuangannya.

Hasilnya, Leanggi berhasil meraih medali perunggu, sebuah pencapaian yang di mata keluarga jauh lebih berharga dari sekadar sebuah medali.

“Anggi, kemarin sudah baik-baik saja. Dia minta foto Papanya dibawakan pas pertandingan. Puji Tuhan dapat Perunggu. Buat kami Perunggu ini berharga sekali. Salut sama Anggi yang saat berduka masih bisa terus berjuang untuk memberi hadiah perunggu buat Papanya,” pungkas Novie sambil terisak haru.

Kisah Leanggi menjadi pengingat bahwa di balik setiap prestasi, seringkali ada cerita perjuangan dan pengorbanan yang tak terlihat. Medali perunggu ini adalah persembahan terbaik Leanggi untuk ayahandanya, sebuah bukti cinta dan dedikasi yang akan selalu dikenang.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait