Pencarian Nia Diperluas Sampai 5km dari Titik Awal Dilaporkan Hanyut di Sungai Brantas

MALANGVOICE- Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza menyebut pencarian korban anak dilaporkan hanyut di Sungai Brantas masih dilakukan. Hingga hari kedua, Selasa (17/6) pencarian dilakukan hingga 5 km dari titik kejadian musibah.

Korban hanyut adalah Nia (10) Jalan Kyai Parseh Jaya, Bumiayu, Kedungkandang pada Senin (16/6) pagi.

Total ada 100 lebih personel SAR Gabungan diterjunkan untuk pencarian korban dengan enam SRU dari jalur rafting sungai dan darat.

Ada Insiden di Race, Tim Balap Motor Kabupaten Malang Gagal Raih Medali

“Tim yang menyusuri sungai ada 25 personel, sedangkan tim jalur darat 30 personel ditempatkan di titik yang dicurigai,” kata Yoni.

Pencarian akan dilakukan selama 7 hari operasi SAR yang dimulai pagi hingga sore hari. Yoni menjelaskan selama ini ada beberapa kendala yang dialami personel.

“Kendalanya itu kontur Brantas yang melewati Kota Malang dan Kabupaten Malang cenderung berbatu sehingga berbahaya bagi tim pencari. Obstacle sampah membuat visibilitas terbatas dan kondisi arus sungai itu berpengaruh,” lanjutnya.

Sementara Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit mengatakan, pencarian korban dari SRU air menggunakan perahu rafting sebab menyesuaikan dengan karakter sungai Brantas.

“Selama pencarian di sungai dilakukan, SRU air terus memantau permukaan air, tepian sungai, serta area yang berpotensi menjadi lokasi korban terjebak, seperti pusaran air atau dasar sungai yang dangkal,” ujar Nanang.

Untuk mengoptimalkan pencarian, tim SAR gabungan juga menyebarluaskan informasi kejadian tenggelamnya korban ini kepada warga sekitar dengan maksud agar warga melaporkan jika melihat keberadaan korban.

Selain tim Unit Siaga SAR Malang Raya, upaya pencarian korban ini juga melibatkan puluhan personel gabungan dari instansi dan organisasi berpotensi SAR di wilayah Malang Raya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait