Sekolah Unggulan Masih Diminati, 3.608 Lulusan SMP Berebut 1.626 Kursi SMA/SMK Negeri

MALANGVOICE– Seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 dibuka dalam empat jalur. Yakni jalur domisili 50 persen, kuota prestasi 30 persen, afirmasi 15 persen dan pindah tugas orang tua 5 persen.

Proses pelaksanaan SMPB jenjang SMA/SMK telah dimulai dan dijadwalkan selama tiga pekan. Selanjutnya hasil seleksi akan diumumkan pada awal Juli mendatang.

Ribuan peserta didik lulusan SMP di Kota Batu begitu antusias mengikuti pelaksanaan SMPB tingkat SMA/SMK pada empat jalur. Mereka berbondong-bondong mengambil personal identification number (PIN) sejak awal dibuka. Pengambilan PIN berakhir pada 14 Juni.

Pindah Tugas, Kursi Jabatan Kasat Reskrim Polres Batu Diganti Iptu Joko

Pada tahun ini, tercatat ada sebanyak 3.608 lulusan SMP sederajat di Kota Batu. Mereka memperebutkan jatah 1.626 kursi SMA/SMK negeri di Kota Batu. Dengan rincian 756 kursi untuk SMA Negeri dan 870 kursi untuk SMK Negeri. SPMB tahun ini masih menggunakan mekanisme berbasis daring (online), untuk memastikan transparansi dan efisiensi proses.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Batu, Anto Dwi Cahyono menyatakan, proses pengambilan PIN sebagai tahap awal pendaftaran telah dimulai. Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan, minat masyarakat terhadap sekolah-sekolah unggulan sangat tinggi. Meski begitu, pihaknya memastikan semua proses berjalan adil dan sesuai regulasi yang berlaku.

“Contohkan seperti di SMA Negeri 1 Batu, sejak hari pertama tercatat 285 siswa telah berhasil mengambil PIN. Untuk menghindari antrean panjang, sekolah menyediakan lima perangkat komputer dan 10 petugas layanan, yang terdiri dari operator dan tim verifikasi,” kata Anto.

Menurutnya, setiap siswa membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit untuk menyelesaikan proses pengambilan PIN karena verifikasi dilakukan secara detail. Termasuk pengecekan dokumen dan penentuan titik koordinat domisili yang sangat penting dilakukan untuk jalur zonasi.

“Namun tidak semua prosesnya berjalan mulus,” imbuhnya.

Dia mencontoh, terdapat 85 siswa yang datang dalam satu hari, namun hanya 75 yang berhasil mengambil PIN. Sedangkan sisanya terkendala kelengkapan berkas, terutama surat keterangan lulus (SKL) yang belum dikeluarkan pihak sekolah asal.

Dengan kondisi tersebut, Anto mengimbau para siswa agar memahami petunjuk teknis (juknis) SPMB dengan baik dan memastikan kelengkapan berkas. Sebab, setelah proses dimulai, berkas tidak bisa diubah.

“Proses pengambilan PIN menjadi tahap krusial sebelum siswa dapat mendaftar ke SMA/SMK Negeri pilihan mereka,” pungkasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait