MALANGVOICE- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berencana menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) menghadirkan vending machine daur ulang botol plastik di Kota Malang melalui program CSR. Mesin ini memungkinkan masyarakat menukar botol plastik dengan poin atau nilai uang secara digital.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Malang, Roni Kuncoro, mengatakan kerja sama dengan BSI sedang dibicarakan lebih lanjut untuk realisasinya.
Bentuk Syukur di Hari Raya Iduladha, Gerindra Kota Malang Bagikan 3.000 Paket Daging Kurban
“Sudah kami ajukan ke BSI karena mereka punya mesin yang bisa langsung memberikan insentif. Jadi masyarakat tinggal masukkan botol, keluar poin atau bisa dikonversi menjadi uang,” kata Roni.
Ia menjelaskan, pemisahan sampah plastik dengan sampah umum mulai digalakkan untuk memudahkan daur ulang. Tujuannya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta menciptakan nilai ekonomi baru dari hasil limbah plastik. Rencana pemasangan vending machine ini akan mengikuti titik-titik lokasi penampung botol yang sedang diuji coba saat ini.
Seperti yang sudah dilakukan di area Kayutangan Heritage, DLH bersama Universitas Negeri Malang (UM) menyediakan tempat penampungan botol plastik di kawasan Kayutangan Heritage. Kotak besi berukuran 1,5 x 2 meter ini dipasang di trotoar koridor kawasan tersebut sebagai proyek percontohan untuk fasilitas daur ulang di ruang publik.
“Kita coba dulu sebagai prototype. Kalau responsnya bagus dan potensinya menjanjikan, akan kami perluas. Bisa melalui kerja sama dengan bank sampah atau pokdarwis (kelompok sadar wisata),” ujar Roni.
Menurut Roni, indikator keberhasilan proyek ini dapat dilihat dari kecepatan kotak tersebut terisi penuh. Semakin cepat penuh, menunjukkan semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang.
“Kalau dalam waktu singkat sudah terisi penuh, itu artinya potensial untuk diperbanyak,” pungkasnya.(der)