Resmi Berakhir, Operasi Ketupat Semeru 2025 di Kota Malang Sukses Digelar

MALANGVOICE- Gelaran Operasi Ketupat Semeru 2025 resmi ditutup setelah 17 hari penuh dedikasi menjaga keamanan dan kenyamanan lalu lintas Kota Malang selama perayaan Idulfitri. Namun, di balik laporan angka-angka pelanggaran dan kecelakaan, tersembunyi kisah tentang strategi cerdas, sinergi solid, dan secercah harapan akan budaya berkendara yang lebih baik.

Bayangkan, ribuan kendaraan tumpah ruah memadati jalanan Kota Malang, menjadi simpul krusial bagi arus mudik dan balik di Jawa Timur. Di tengah potensi kemacetan dan risiko kecelakaan yang mengintai, Satlantas Polresta Malang Kota hadir sebagai garda terdepan. Bukan hanya sekadar berjaga, mereka merancang orkestrasi lalu lintas yang apik, mulai dari patroli rutin yang menenangkan, rekayasa jalur yang mengurai simpul kemacetan, hingga penjagaan di titik-titik rawan yang membuat pengendara merasa aman.

Polresta Malang Kota Ungkap Ada Penurunan Kejahatan Jalanan Selama Operasi Ketupat Semeru 2025

Lebih dari itu, kesuksesan operasi ini adalah buah dari kolaborasi erat. TNI-Polri bahu-membahu, Dishub sigap mengatur, Satpol PP turut menjaga ketertiban, dan berbagai pihak terkait bergerak dalam harmoni. Sinergi ini bagai melodi indah yang mengalunkan kelancaran di tengah hiruk pikuk Lebaran.

Namun, ada catatan menarik dalam evaluasi kali ini. Angka pelanggaran lalu lintas justru melonjak tajam, mencapai 1.477 kasus atau naik 107% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari data itu, Kompol Agung Fitransyah, Kasat Lantas Polresta Malang Kota, melihatnya sebagai indikasi pengawasan yang semakin ketat dan mobilitas masyarakat yang memang tinggi.

Teknologi ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) menjadi mata-mata canggih yang mencatat 691 pelanggaran, membuktikan bahwa tak ada lagi celah bagi pelanggar untuk lolos dari pantauan.

Di sisi lain, kabar gembira datang dari catatan kecelakaan. Meskipun 10 kasus tetap terjadi, tidak ada satu pun nyawa melayang. Bahkan, jumlah kecelakaan menurun 9% dibandingkan tahun lalu. Ini bukan sekadar angka statistik, melainkan cerminan dari efektivitas langkah-langkah preventif yang digencarkan. Bayangkan imbauan keselamatan yang terpampang di berbagai sudut kota, rambu-rambu sementara yang menjadi penunjuk arah aman, patroli “Blue Light” yang menenangkan, dan edukasi tanpa henti melalui media sosial. Semua ini meresap ke benak pengendara, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan.

“Langkah-langkah preventif yang kami lakuka terbukti efektif dalam menekan angka kecelakaan,” ujar Kompol Agung. Ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan humanis dan edukatif bisa berbuah manis, menciptakan budaya berkendara yang lebih bertanggung jawab.

Di balik berakhirnya Operasi Ketupat Semeru 2025, tersimpan harapan besar. Kota Malang tidak hanya berhasil melewati arus mudik dan balik dengan relatif lancar dan aman, tetapi juga menorehkan kisah tentang bagaimana teknologi dan sentuhan manusiawi bersinergi menciptakan keamanan di jalan.

Ucapan terima kasih dari Kompol Agung kepada seluruh elemen masyarakat dan lintas sektor bukan sekadar formalitas, melainkan pengakuan tulus atas partisipasi aktif yang menjadikan operasi ini lebih dari sekadar angka, namun sebuah kisah sukses kolaborasi dan komitmen untuk keselamatan bersama. Malang terus berbenah, bukan hanya saat Lebaran, namun demi mobilitas masyarakat yang aman dan berkelanjutan di setiap harinya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait