MALANGVOICE– Insentif RT/RW di Kota Batu bakal dinaikkan di tahun 2025. Sebelumnya kenaikan insentif pernah dilakukan Pemkot Batu pada 2023 lalu. Para pengurus lingkungan itu menerima insentif sebesar Rp300 ribu per bulan.
Kebijakan itu merupakan program prioritas yang dicanangkan Wali Kota Batu, Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah RT/RW di Kota Batu sebanyak 239 RW dan 1.138 RT pada tahun 2020.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto mengatakan, program ini sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi kepada Ketua RT/RW. Karena mereka berperan sebagai ujung tombak perpanjangan tangan Pemkot Batu dalam melayani masyarakat.
“Sejak 2023 atau sekitar dua tahun terakhir, insentif RT/RW dianggarkan Rp300 ribu. Di tahun ini kami akan menaikkan insentifnya,” ujar politisi Gerindra itu.
Kebijakan kenaikan insentif itu akan segera direalisasikannya. Keluarnya kebijakan ini, selain sebagai bentuk kepedulian Pemkot Batu, juga sebagai apresiasi karena selama ini Ketua RT dan RW telah terbukti bisa memperjuangkan apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Rencananya akan direalisasikan setelah lebaran. Kenaikan insentif juga akan diberikan kepada guru tidak tetap (GTT), pegawai tidak tetap (PTT) dan guru keagamaan,” imbuh Heli.
Sementara itu, Kepala Desa Bulukerto, Suhermawan membenarkan jika insentif RT dan RT mengalami kenaikan. Dia mengaku telah mendapatkan surat edaran soal kenaikan insentif tersebut.
“Kami sudah dapat edaran kenaikan insentif tersebut. Dalam surat edaran itu dijelaskan kenaikannya sekitar Rp200 ribu, per bulan Januari 2025,” jelasnya.
Dia membeberkan, insentif RT dan RW ini sudah terlaksana sejak tahun 2021 lalu. Terakhir, kenaikan insentif dilakukan pada tahun 2023 dan kini kembali naik.
“Pertama itu Tahun 2021, Ketua RT RW nerima Rp150 ribu. Kemudian di Tahun 2022 naik jadi Rp250 ribu. Lalu di 2023 naik lagi jadi Rp300 ribu, sekarang kembali naik jadi Rp500 ribu,” bebernya.
Suhermawan merasa bersyukur dengan adanya kebijakan tersebut. Namun disisi lain, dia mengaku khawatir jika terjadi kegaduhan. Pasalnya, anggaran untuk mengalokasikan kenaikan insentif tersebut masih belum diterima oleh desa.
“Saya sebetulnya bersyukur karena insentif RT RW ini naik. Tapi saya khawatir nanti timbul kegaduhan. Karena dana untuk insentif ini kan dikeluarkan melalui Alokasi Dana Desa (ADD), sedangkan anggaran itu masih nanti keluarnya di sekitar bulan April,” imbuhnya.
Oleh karenanya, dia berharap masyarakat yang mengemban tugas sebagai RT dan RW bisa bersabar untuk menunggu realisasi kenaikan insentif tersebut.
“Saya harap masyarakat, RT dan RW bisa memaklumi bisa sabar dan jangan mudah terpancing jika ada informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Karena insentif ini, baru bisa dicairkan kalau anggaran ADD itu sudah turun,” tuturnya.(der)