Jubir Wali: Jangan Terburu-buru Klaim Kemenangan Lewat Survei

MALANGVOICE- Koordinator Juru Bicara (Jubir) Paslon nomor urut 1, Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (WALI), Dito Arief Nurakhmadi, mengatakan paslon nomor urut 3 HM Anton-Dimyati Ayatulloh (Abadi) terlalu terburu-buru mengklaim keunggulan dari hasil survei.

Menurut Dito, klaim kemenangan paslon Abadi mengacu pada hasil survei dari dua lembaga. Pertama Lembaga Survey Indonesia (LSI) Denny JA dan LSI Strategi. Berdasarkan hasil survei di dua lembaga itu, Paslon berjuluk Abadi ini memiliki keunggulan sebesar 18 persen.

Survei Salaf Melesat Ungguli Paslon GUS di Pilkada Kabupaten Malang 2024

“Kelihatannya ini ada kekhawatiran dari paslon yang surveinya. Mungkin tertinggal atau ada trend negatif. Sehingga melakukan klaim bahwa hasil survei nya unggul,” ujar Dito, Senin (18/11).

Menurut Dito, klaim kemenangan sebesar 18 persen yang menggunakan hasil survey tersebut dinilai kurang relevant. Ia beralasan karena survei tersebut merupakan data pada awal bulan Oktober. Pada saat itu Paslon Abadi memang unggul dari pasangan calon lainnya.

“Akan tetapi kondisi survei pada November sudah berubah dengan cepat mengingat dinamika yang ada di lapangan. Sehingga tidak relevan dijadikan acuan atau rujukan untuk memotret dinamika pilkada di Kota Malang hari ini. Karena ada perbedaan satu bulan terkait klaim kemenangan dan lain sebagainya,” jelas Dito.

Alasan kedua yakni hasil survei yang bersumber dari LSI Strategi, juga tidak disajikan dengan validitas sepenuhnya. Pasalnya, penyampaian hasil survey yang dilakukan tidak dilakukan dalam bentuk rilis resmi yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan publik.

“Ketika lembaga survei membuat rilis resmi, harus ada kontak person yang bertanggungjawab atas rilis tersebut, atau biasanya dibuat jumpa pers untuk disampaikan secara resmi ke media dan publik sebagai pertanggungjawaban secara akademis atau ilmiah,” tegas Ketua Fraksi Nasdem-PSI DPRD Kota Malang itu.

Klaim kemenangan dari hasil survei itu dirasa banyak berdampak kepada penggiringan opini. Ia berharap agar lembaga suvei dapat menyajikan hasil survey dengan dapat dipertanggungjawabkan.

“Artinya kami harap lembaga survei ketika merilis harus melakukan pertanggungjawaban secara akademis maupun secara ilmiah. Lembaga survei bukan lembaga penggiring opini. Lembaga survey harus menyampaikan hasil yang apa adanya,” jelas Dito.

Dari data yang didapat Dito, saat ini Paslon Wali, menunjukkan kenaikan angka yang sangat signifikan. Bahkan, pada minggu kedua pada bulan November, Paslon Wali sudah unggul dari Paslon Abadi dan Heri Cahyono – Ganis Rumpoko.

Meski demikian, Dito enggan membeberkan angka pasti hasil survei yang didapat dari tim internal pemenangan paslon Wali.

“Justru dari data kami paslon No.3 mengalami Tren penurunan yang tajam, sehingga kami meyakini per minggu kedua November 2024 ini Paslon WALI sudah unggul dibandingkan dengan 2 Paslon yang lain,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait