Gagasan Besar Paslon Nurochman-Heli Mendapat Sambutan Positif dari Tokoh Agama

MALANGVOICE– Gelombang dukungan terus berdatangan ditujukan kepada pasangan calon nomor 1 pada Pilkada Batu 2024, Nurochman-Heli Suyanto (NH). Slogan ‘Ora Ori, Ora Oyi’ kerap dielu-elukan oleh para pendukung paslon yang diusung koalisi PKBpp-Gerindra.

Hal itu bukan hanya sekadar penegas identitas jika keduanya asli warga Kota Batu. Melainkan juga sebagai suatu ungkapan harapan masyarakat yang rindu agar Kota Batu selama lima tahun mendatang dipimpin oleh putra-putra daerah terbaik.

Bagi para pendukung, duet Cak Nur-Mas Heli di Pilkada Batu 2024 sangat klop. Karena keduanya sama-sama saling mengenal sejak dua periode duduk di kursi legislatif Kota Batu, yakni 2014-2019 serta 2019-2024. Pada 2024, mereka kembali terpilih sebagai anggota DPRD Batu, namun jabatan tersebut ditanggalkan lantaran mereka maju sebagai kandidat kepala daerah.

Didukung Kalangan Petani, Paslon NH Ingin Wujudkan Pertanian Kota Batu Berjaya

“Hingga titik ini, kami mendapat dukungan luar biasa dari seluruh elemen masyarakat Kota Batu. Pasangan NH maju dalam Pilkada 2024 untuk membawa ribuan mimpi masyarakat Kota Batu. Agar kelak putra-putri Kota Batu memiliki sumber daya manusia unggul sehingga nantinya bisa memimpin dan mengabdi membawa perubahan Kota Batu lebih baik, seru Cak Nur.

Menurutnya, duet Cak Nur-Mas Heli bukan sebatas terbentuknya koalisi PKB dan Gerindra. Melainkan suatu koalisi besar terdiri dari beragam latar belakang, mulai dari petani, PKL, pekerja seni, tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur-unsur lainnya. Dukungan yang diberikan melebur dalam satu rumah besar berjuluk ‘Koalisi Wong Mbatu’. Mereka bergerak bersama-sama dan berkesinambungan menuju perubahan cahaya baru ‘Mbatu SAE’.

“Saya maju di Pilkada Kota Batu untuk menjalankan amanat rakyat. Ketokohan Bung Karno dan Gus Dur turut memberi inspirasi dan kekuatan spiritual bagi saya. Karena kedua tokoh ini dikenal sebagai negarawan yang memikirkan kedaulatan Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 45,” papar Cak Nur.

Petugas Gabungan Bersih-bersih Kawasan Sultan Agung setelah Steril dari Keberadaan PKL

Menurutnya, perjuangan di aras politik elektoral menjadi sarana untuk mewujudkan sandang pangan murah, keterbukaan akses lapangan pekerjaan serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Serta menjaga kelestarian ekologi dampak pembangunan maupun industri pariwisata yang tidak terintegarisi dan terkonspesi dengan sumber daya alam Kota Batu.

Tujuan-tujuan tersebut dapat terwujud dengan dibukanya peran partisipasi masyarakat agar peduli pada isu-isu aktual pada daerahnya. Menurutnya, keterbukaan dan partisipasi masyarakat harus dibuka seluas-luasnya agar mereka punya andil dalam memberikan sumbangsih merumuskan sebuah kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan di segala bidang sehingga hasilnya bisa dirasakan bersama.

“Bila tak ada dukungan kuat dari masyarakat itu tak bisa terwujud. Menata pemerintahan lebih baik kalau bersama, berkolaborasi dengan melibatkan partisipasi masyarakat karena lebih berwarna,” tegas Cak Nur.

Jargon ‘Mbatu SAE’ dipilih pasangan Cak Nur-Mas Heli sebagai landasan visinya di bursa Pilkada Batu. Mbatu SAE merupakan akronim dari madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergi, akomodatif dan ekologis. Gagasan besar ‘Mbatu SAE’ disusun atas isu-isu strategis yang akan diimplementasikan melalui sembilan program priorotas ‘Nawa Bhakti’.

Salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkarakter dan berdaya saing. Sehingga cita-cita ‘Mbatu SAE’ bisa tercapai, terutama pada komponen visi madani dan ungggul. Kemandirian atau madani menandakan suatu keswadayaan, menjunjung tinggi etika dan norma yang disepakati bersama.

Sementara, visi unggul ditujukan untuk mencetak generasi muda cerdas, tangguh, kompeten, berakhlak baik agar bisa memiliki daya saing global Hal ini dicirikan dengan individu terampil, inovatif dan memiliki karakter yang baik. Guna membentuk suatu ikatan sosial masyarakat yang memegang teguh prinsip kemanusian dan keadilan.

Bagi Cak Nur, dalam kerangka pembangunan akhlak, aspek spiritual keagamaan memiliki peran sentral membangun kerangka nilai-nilai moral dan etika sesuai sila pertama Pancasila. Terlebih saat ini generasi mudah dihadapkan pada tantangan lebih berat di era disrupsi informasi dan kecerdasan buatan.

Ia mengatakan, pembentukan karakter diperlukan agar membangun watak baik pada generasi muda. Dengan memupuk mental yang tangguh, menanamkan nilai kebajikan selaras prinsip etika dan moral hidup. Karena itu, pihaknya memberikan perhatian lebih terutama kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai penjaga moral bangsa.

“Maka kami memberi perhatian khusus terutama bagi para tenaga pendidik di bidang keagamaan yang selama ini mendidik generasi muda agar tetap berpegang teguh pada nilai moral. Pada program priotitas Nawa Bhakti, kami merancang kebijakan peningkatan insentif tenaga pendidik keagamaan dan hibah ormas keagamaan,” pungkas Cak Nur.

Gagasan besar yang dicetuskan oleh paslon Cak Nur-Mas Heli mendapat sambutan positif dari kalangan tokoh agama. Salah satunya Kyai Syaifuddin Mustofa yang dikenal sebagai kyai kampung yang zuhud dan istiqomah. Ia merupakan putra mendiang Kyai Chambali Muchsin yang dikenal sebagai kyai karismatik dan berjarak dengan dunia politik.

“Cak Nur dan Mas Heli adalah putra terbaik Kota Batu. Kami akan membantu memenangkannya menjadi kepala daerah pertama, yang merupakan asli putra daerah Kota Batu. Apalagi kami sama sama Alumni Mts Hasyim Asy’ari Kota Batu,” ujar Gus Din.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait