MALANGVOICE– Ketiga pasangan bakal calon kepala daerah (bacakada) ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU Batu (Minggu, 22/9). Yakni Firhando Gumelar (Mas Gum)-H. Rudi (GURU), Nurrochman (Cak Nur)-Heli Suyanto dan Kris Dayanti-Kresna Dewanata Prosakh (KriDa).
Bersamaan dengan momen itu, salah satu paslon KriDa yang diusung koalisi PDIP-Nasdem menguatkan konsolidasi pemenangan. Hal itu ditegaskan saat Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Kota Batu, Minggu (22/9). Terlebih pasangan KD-Dewa telah purna tugas sebagai anggota DPR RI.
Kris Dayanti mengatakan, dengan sisa waktu yang ada, timnya akan bekerja habis-habisan untuk mengeruk ceruk suara pemilih di Kota Batu. Menurutnya, momen pemilu bukan sekedar membangun konsolidasi, tetapi juga menggerakkan kekuatan bersama rakyat.
“Maka bersama DPC PDIP Batu memberikan komitmen bersatu, bersama-sama bergerak. Kami tidak boleh mengabaikan seluruh energi yang dikumpulkan mesin partai dan relawan. Saling bersinergi meyakinkan jalan-jalan untuk bersama-sama meraih kemenangan,” ujar KD.
Baca juga:
Sah! KPU Tetapkan 3 Paslon Pilkada Batu 2024
DPT untuk Pilkada 2024 di Kota Malang Bertambah Menjadi 660.774
Dewa Datang ke Kandang Banteng, Gerbong Koalisi PDIP dan Nasdem Makin Dekat di Pilkada Batu
Pernyataan KD Soal Mundur dari Pencalonan Jadi Bahasan Internal PDIP
Hal senada ditegaskan oleh Ketua DPD NasDem Kota Batu, Kresna Dewanata Prosakh. Sebagai calon wakil wali kota (cawawali), dirinya juga akan langsung bergerak menarik simpati pemilih. Apalagi saat ini tugasnya sebagai anggota DPR RI telah usai.
Menurutnya, sebagai cawawali, ia akan memberikan dukungan dan dorongan kepada pendampingnya, KD sebagai calon wali kota (cawali). Sehingga kehadiran KD bisa membawa solusi agar menghasilkan sesuatu kebijakan yang terbaik bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Batu.
“Saya sebagai cawawali akan memberikan dukungan kepada beliau. Berbagai macam survei menyebutkan, kehadiran KD benar-benar diharapkan dan dinantikan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Kota Batu,” imbuh Dewa.
Dapat Dukungan Masyarakat, KD Ingin Lanjutkan Estafet Kepemimpinan
Nasdem Serahkan Surat B1 KWK, Muluskan Pasangan KD-Dewa Maju Pilkada Batu
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Batu, Punjul Santoso menjelaskan, rakercabsus sebagai bentuk menyolidkan langkah seluruh jajaran pengurus partai, mulai dari tingkat anak ranting, ranting hingga struktur pengurus kota. Termasuk juga memasifkan kerja organ sayap partai untuk pemenangan Pilkada 2024. Bukan hanya pertarungan di level Pilwali Kota Batu, melainkan juga Pilgub Jatim yang mengusung pasangan Tris Rismaharini- Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
“Dalam satu tarikan nafas bisa berjuang bersama dan memenangkan Pilgub Jatim dan Pilwali Batu,” urai Wakil Ketua DPRD Kota Batu itu.
Ia begitu optimis, pasangan KriDA bisa memenangkan Pilkada 2024. Lantaran ia berkaca dari perjalanan Pilkada tahun-tahun sebelumnya. Partai berlogo banteng itu tak pernah tersingkir dari pertarungan politik elektoral kepala daerah semenjak Kota Batu berdiri sebagai daerah otonom.
“Sejak Batu berdiri, PDIP belum kalah di Pilkada. Semoga bersama KriDa bisa memenangkan Pilkada 2024,” imbuh dia.
Menurutnya, koalisi PDIP-Nasdem di Pilkada 2024 sudah memiliki modal awal dari perolehan suara di Pileg 2024 lalu. PDIP mengantongi 25 ribu suara, sedangkan NasDem memperoleh 8 ribu suara. Ceruk-ceruk suara berpotensi bertambah dengan menggerakkan tim relawan maupun struktur partai menghimpun suara hingga tingkat TPS.
“Tim pemenangan kami tentu ribuan jumlahnya, mulai struktur partai, organ sayap dan relawan. Bergerak bersama membangun konsolidasi mulai RT/RW sesuai TPS masing-masing. Pasti akan satu langkah memenangkan KriDa. Termasuk persispan menentukan saksi-saksi. Ada dua saksi, yakni satu saksi pilwali dan satu saksi pilgub. Ditambah tim penggerak pemilih mengajak pemilih yang belum datang ke TPS,” papar dia.
Belum lagi, dukungan dari sembilan partai non parlemen yang menunjukkan kesungguhan berada di barisan KriDa. Diantaranya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani (Hanura), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Umat dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
“Partai non parlemen tetap kompak, masing-masing bergerak bersama. Ingin menjadi bagian tak terpisahkan dari koalisi PDIP-NasDem,” pungkas Punjul.(der)