Nusantara Bernyanyi 2 Sukses Digelar, Kualitas Peserta Meningkat

Pembagian hadiah Nusantara Bernyanyi 2. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Event Nusantara Bernyanyi 2 rampung digelar di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang pada Sabtu (3/8). Kegiatan yang dipersembahkan Museum Musik Indonesia (MMI) sukses menyedot animo peserta dan penonton.

Sejak dimulai babak penyisihan pada 29 Juli lalu, para peserta dari tingkat SD hingga SMP menunjukkan kemampuannya menyanyikan lagu daerah. Pada masa itu, para peserta dibagi menjadi dua kategori, yakni lomba menyanyi solo dan lomba paduan suara.

Sampai pada babak final, ada tambahan lomba kategori yel-yel untuk para suporter atau pendukung para finalis.

Baca Juga: Lingkungan Keluarga Sumber Kekuatan Membentuk Karakter Generasi Muda Berkualitas

Kisah Inspiratif Mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam Upaya Pengenalan Budaya Indonesia Melalui Bakiak

Malang Night Run Sediakan Promo Khusus di Bulan Agustus, Cek Sekarang!

Nusantara Bernyanyi 2. (Deny/MVoice)

Juara kategori Solo Vokal SD diraih oleh Fadila Ardiyanti, juara Solo Vokal SMP dimenangkan oleh Alviano Tan Wijaya. Kemudian juara kategori paduan suara SD diraih oleh tim SDK Santa Maria II dan jenjang SMP dimenangkan oleh SMP 20 Malang.

Ketua MMI, Ratna Sakti Wulandari, mengatakan, sangat takjub dengan animo peserta dan penonton yang hadir di babak final.

“Alhamdulillah hari ini berjalan lancar, kami surprise sekali ternyata gedung ini penuh bahkan sampai ada yang di luar. Jadi luar biasa sekali animo peserta maupun suporter di sini,” katanya.

Ratna mengakui meski para peserta tidak sebanyak acara serupa tahun lalu, namun gelaran tahun ini membuat juri agak sedikit pusing. Pasalnya kemampuan atau kualitas peserta jauh lebih baik dibanding sebelumnya.

“Kualitas pesertanya bagus bagus, ini jauh dari tahun sebelumnya. Tahun ini pesertanya juga banyak peserta peserta baru yang tidak ikut lomba tahun lalu,” lanjutnya.

Ia berharap gelaran ini mampu menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap lagu-lagu daerah yang kini mulai banyak dilupakan karena tergerus dengan musik lain.

“Keprihatinan kami, anak anak gak kenal lagu daerah, bahkan gak ngerti lagu daerah itu apa. Jadi ini bentuk tanggungjawab moral kami di MMI untuk mengenalkan kembali lagu daerah ke anak anak,” harapnya.(der)

2 COMMENTS

Comments are closed.