MALANGVOICE – Anggota DPR/MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir Andreas Eddy Susetyo, MM mengatakan perlu kerja sama dari seluruh komponen bangsa untuk ikut mendukung kebijakan pemulihan ekonomi.
Eddy sangat optimistis hal itu bisa terjuwud dengan baik. Ungkapan itu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI ini saat menghadiri edukasi publik “Strategi Pemulihan Perekonomian Masyarakat Malang Raya Pasca Pandemi Covid 19”, di Hotel Trio 2 Malang, Rabu (21/12).
“Salah satu penggerak ekonomi nasional adalah konsumsi dalam negeri. Semakin banyak konsumsi maka ekonomi akan bergerak. Konsumsi sangat terkait dengan daya beli masyarakat,” katanya dalam kegiatan sekaligus tasyakuran HUT ke 37 Senam Tera Indonesia (STI) dan tasyakuran Yayasan Sosial Satu Tekad Perjuangan (STP) se Malang Raya ini.
Baca Juga: Puluhan Kios Pedagang Pasar di Batu Porak-poranda Diterjang Puting Beliung
KPU Kota Malang Ajak Pemilih Melek Digital
Selama ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp172,1 triliun untuk mendorong konsumsi dan kemampuan daya beli masyarakat. Dana tersebut disalurkan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Pra Kerja, pembebasan listrik dan lain-lain.
Pemerintah juga mendorong konsumsi Kementerian/Lembaga/pemerintah daerah melalui percepatan realisasi APBN dan APBD. Konsumsi juga diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan multiplier effects yang signifikan.
“Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif dan stimulus kepada UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara lain memberikan penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro. Penjaminan modal kerja sampai Rp 10 miliar dan pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) ditanggung pemerintah,” urai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 5 Malang Raya ini.
Kemudian,untuk korporasi, Andreas Eddy Susetyo menuturkan pemerintah memberikan insentif pajak antara lain bebas PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25 dan pengembalian pendahuluan PPN; menempatkan dana pemerintah di perbankan untuk restrukturisasi debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan modal kerja untuk korporasi yang strategis, prioritas atau padat karya.
“Saya ucapkan selamat dan semoga selalu sukses kepada keluarga besar Senam Tera Indonesia (STI) dan Yayasan Sosial Satu Tekad Perjuangan (STP) se Malang Raya,” pungkasnya dalam kegiatan yang dihadiri pendiri Yayasan STP Go Tjong Ping dan berlangsung dalam suasana penuh keakraban ini.(der)