Dianggap Terapkan MBKM Secara Mandiri, Polinema Jadi Tuan Rumah Kampus Merdeka Fair 2022

MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) ditunjuk menjadi tuan rumah Kampus Merdeka Fair 2022. Acara ini digelar mulai 9-10 November 2022.

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, membuka langsung acara yang diinisiasi Kemenritekbud di Graha Polinema.

Ia mengatakan, acara ini merupakan rangkaian menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kebijakan MBKM diluncurkan pada tahun 2020 sebagai sebuah langkah transformasi pendidikan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Sejak 2021, sejumlah program flagship diluncurkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan hak belajar di luar kampus selama dua semester.

Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo. (Deny/MVoice)

Baca Juga: Dispora Optimistis Kontingen Kabupaten Malang Raih Lima Besar di Ajang POPDA XIII 2022

Polres Bakal Berkoordinasi dengan Kejari terkait Dugaan Pungli SMAN 1 Kota Batu

Program flagship MBKM meliputi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Merdeka (KM), Wirausaha Merdeka (WMK), dan Praktisi Mengajar (PM).

Selain keenam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, mahasiswa juga dapat mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi, atau yang disebut dengan Kampus Merdeka Mandiri.

“Kami sebagai tuan rumah yang ditunjuk kementerian sangat terima kasih. Jadi ini bagian upaya terkait dengan menyukseskan program Kampus Merdeka, ini adalah sebuah bentuk apresiasi dan penghargaan bagi Polinema,” kata Supriatna.

Menurutnya, Polinema berusaha ikut menjalankan program dari pemerintah, termasuk MBKM ini.

“Kami kontribusi sukseskan program ini. Karena salah satu program yang nanti diharapkan jadi program yang bisa siapkan calon generasi penerus kendepan dengan berbagai macam kompetensi dan keahlian menyangkut hardskill. Tapi yang ridak kalah penting softskill dan karakter,” lanjutnya.

“Setiap kali kegiatan flagship kami berupaya berpartisipasi, mungkin salah satunya kegiatan IISMAVO,” imbuh Supriatna.

Lebih lanjut, Supriatna menjelaskan, dalam event ini ada beberapa sesi sharing. Antara lain collaborative insight.

Tujuannya adalah bisa sharing berbagi apa yang sudah dilakukan kampus lain, apalagi yang sudah meberapkan MBKM, berbagi pengalaman itu penting.

“Karena banyak tantangan, jadi yang penting pengalaman apa yang didapatkan, itulah sesi siang ini dibagi. Juga buka peluang bisa kerja sama kolaborasi sinergi antar kampus. Termasuk dengan industri dan mitra, kita bisa berikan sebuah penjelasan, yang nanri diharapkan memperkuat pelaksaan program ke depan,” tegas Supriatna.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa program-program inovasi MBKM bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan luar kelas, meraih berbagai pengalaman pembelajaran, dan membangun jejaring dalam rangka menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang terampil dan kompeten.

“Melalui Kampus Merdeka Fair para mahasiswa, dosen, pimpinan perguruan tinggi, serta mitra industri dan mitra lembaga pemerintah dapat mengenal lebih dalam program-program MBKM dan berbagi pengalaman serta gagasan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program,” kata Kiki.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang 3 Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Nurhadi Irbath, menjelaskan, Kampus Merdeka Fair 2022 dilaksanakan di enam kota. Tiap lokasi yang terpilih sudah dianggap mampu menjalankan MBKM dengan baik.

“Acara ini ada 60 lebih perguruan tinggi yang ikut bergabung. Supaya kampus yang hadir belajar langsung dari kampus yamg dinilai bagus oleh kementerian,” jelasnya Nurhadi.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait