Samba Episode Kedua, Berkonsep Nusantara Sebagai Etalase Budaya Heppie

Rektor IKIP Budi Utomo, Associet Prof. Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si saat menerima bunga dari para Maba IBU Malang. (MVoice/Toski D).

MALANGVOICE – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo menyambut mahasiswa baru episode kedua tahun ajaran 2022/2023 dengan tema nusantara.

Kegiatan penyambutan tersebut digelar di halaman kampus C, IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jalan Citandui, Kota Malang, Rabu (21/9) malam.

Untuk menerima 500 mahasiswa, yang menjadi peserta Samba Nusantara tersebut, IBU Malang menampilkan seluruh kemampuan mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, mereka membawakan masing-masing budaya.

Dalam Samba kali ini, konsep yang membahagiakan benar-benar muncul dari seluruh mahasiswa.

Mereka melebur dari setiap daerah, yang menjadi satu tanpa sekat, dan yang muncul hanya satu yakni mahasiswa IKIP Budi Utomo, Malang.

“Ini Samba yang selalu heppie. Tanpa perploncoan. Konsep Samba yang dimunculkan adalah yang membahagiakan. Karena kuliah itu harus bahagia,” ujar Rektor IKIP Budi Utomo, Associet Prof. Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si, saat ditemui awak media disela-sela kegiatan Samba episode kedua, tahun ajaran 2022/2023.

Dalam Samba Nusantara episode 2 ini, tidak hanya penerimaan secara resmi 500 mahasiswa baru. Namun juga ada 257 mahasiswa, dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.

Tak heran jika Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), juga ikut menyambut, dan mereka menampilkan keahlian dan kelebihan setiap program studi. Termasuk diantaranya lewat stand-stand bazar, yang didirikan melingkar di sekeliling panggung, yang menjadi ‘etalase’ tarian Nusantara Utama.

“Senang dan bahagia itu, adalah mood booster yang dapat meningkatkan daya serap mahasiswa, terhadap ilmu dan pengalaman. Jadi harus bahagia. Harus heppiee,” jelasnya.

Konsep Samba yang dimunculkan ini, lanjut Nurcholish, juga selaras dengan Merdeka Belajar yang dilakukan IKIP Budi Utomo selama ini, apalagi kurikulum IKIP Budi Utomo dijamin membahagiakan, fleksibel, sesuai dengan kebutuhan pasar dan masa depan.

“Merdeka dan heppiee berarti mahasiswa baru IKIP Budi Utomo memupuk spirit merdeka dalam belajar, sebagaimana program Kemdikbudristek. Sedangkan Heppiee yang berarti, proses pendidikan di kampus ini, bertumpu pada budaya akademik yang membahagiakan,” tukasnya.(der)