MALANGVOICE – Polisi perketat penjagaan terhadap MS (18) yang merupakan cucu dari Wurlin (70) warga Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, korban pembunuhan yang terjadi pada Selasa (7/6) lalu.
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat mengatakan, MS sempat melakukan aksi percobaan bunuh diri ketika menjalani perawatan di rumah sakit.
“MS ini merupakan saksi kunci pembunuhan Wurlin, MS menjalani pemulihan usai operasi di bagian leher dan perut,” ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (21/6).
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Nenek Wurlin Temui Titik Terang, Ini Terduga Pelaku Versi Polisi
Ferli menjelaskan, MS sendiri merupakan saksi kunci yang hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan.
“Kami belum bisa meminta keterangan saksi kunci. Kami mengikuti dokter terkait hal itu, tapi ada indikasi beberapa kali yang bersangkutan mencoba untuk kembali bunuh diri, makanya penjagaan kami perketat,” jelasnya.
Ferli memerintahkan anggotanya untuk memperketat penjagaan pada rumah sakit tempat MS dirawat. Karena keterangan MS sangat diperlukan untuk menguak kasus yang mengakibatkan satu nyawa melayang.
“Penjagaan kami perketat. Kami butuh keterangan dari MS untuk menentukan siapa tersangka dalam kasus ini,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, MS pada saat kejadian memang berlari ke rumah tetangga untuk mencari pertolongan.
Namun tetangga nampaknya juga ketakutan karena melihat leher dan perut MS yang dalam kondisi terbuka seperti akibat sayatan.
Akan tetapi, anehnya baju yang dikenakan MS masih dalam kondisi utuh atau tidak robek. Polisi pun menduga ada indikasi bahwa pada kejadian awal memang MS melakukan percobaan bunuh diri.
Namun polisi juga belum mengetahui alasan mengapa hingga terjadi peristiwa tersebut, yang mengakibatkan satu nyawa melayang, dan MS dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan sebelum dirujuk ke RSSA Malang akibat luka di bagian leher dan perut.(der)