MALANGVOICE – Hepatitis akut misterius merebak di tengah wabah Covid-19 yang belum reda sepenuhnya. Penyakit misterius ini dideteksi di sejumlah daerah. Kasus ini mayoritas ditemui pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.
Berkaitan dengan hal itu, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu belum memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Sebagaimana disampaikan Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih.
Hingga kini belum ada laporan kasus hepatitis akut di Kota Batu. Hal itu mengacu pada hasil rekomendasi dari Dinkes Kota Batu.
“Masih belum ada temuan. Sekolah tatap muka masih berjalan,” ujar Eny.
Meski begitu, lanjut Eny, kesiapan prokes di sekolah-sekolah masih akan diperketat. Selain itu, surveilans aktif di sekolah tetap akan dilaksanakan secara sampling oleh tim puskesmas dari Dinas Kesehatan Kota Batu. Diharapkan prokes ketat di masing-masing satuan pendidikan masih harus diterapkan.
“Mulai mengatur jadwal pembelajaran, memperhitungkan kapasitas ruang dan jumlah siswa, sterilisasi semua ruangan termasuk sarpras pendukung pembelajaran yang diperlukan,” imbuh dia.
Sejauh ini, untuk situasi penularan virus COVID-19 di Kota Batu sendiri sudah terjadi penurunan. Hal senada dikatakan Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu, Susana Indahwati bahwa prokes masih tetap harus diterapkan.
Pihaknya sendiri telah melakukan sosialisasi dan promosi kesehatan secara masif. Seperti tetap memakai masker, menjaga kebersihan tangan dan juga menjaga jarak. “Untuk kasus ini di Kota Batu belum ditemukan,” tegasnya.
Susan menambahkan jika masyarakat perlu waspada jika menemui gejala-gejala hepatitis akut ini seperti penurunan kesadaran, perubahan warna urine menjadi lebih gelap, feses berwarna pucat, nyeri sendi atau pegal, kelelahan, lesu, hilang nafsu makan, hingga penurunan kesadaran.
“Kalau sudah demam, diare, gatal itu sudah harus waspada. Diimbau untuk melaporkan ke faskes terdekat,” imbaunya.(der)