MALANGVOICE – Pelebaran Jalan Ir Soekarno Kota Batu masuk dalam program rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Batu 2017-2022. Namun hingga kini proyek di jalur milik Pemprov Jatim ini belum ada kejelasan.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, Pemkot Batu melalui DPUPR Kota Batu berkoordinasi dengan DPU Binamarga Pemprov Jatim. Hal itu untuk menanyakan kejelasan progres rencana pelebaran yang juga tercantum dalam program prioritas. Sebagaimana tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang pelebaran jalur Pendem-Batu.
Ia mengatakan, proyek tersebut ditopang anggaran yang bersumber dari APBN senilai Rp 75 miliar. “Anggarannya ada di Pemprov Jatim karena yang akan mengerjakan proyek tersebut adalah Binamarga Pemprov Jatim. Untuk mendapatkan kepastian ini perlu dilakukan tindaklanjut,” ujar Punjul.
Baca Juga: Wali Kota Malang Sarankan Lurah dan Camat Pantau Aplikasi MiChat, Ini Tujuannya
Alasan dilebarkannya jalur arteri ini karena tingginya volume kendaraan. Apalagi saat musim libur panjang tiba sehingga memicu kepadatan lalu lintas.
“Berdasarkan data yang kami dapatkan, saat libur pergantian tahun kendaraan yang masuk ke Kota Batu sangat tinggi. Dengan adanya peningkatan itu, otomatis menimbulkan kemacetan di jalur utama menuju Kota Batu,” ujar dia.
Berdasarkan rencana program pembangunan, pengerjaan dibagi dalam lima tahap. Tahap 1 kilometer 11, tahap 2 kilometer 12, tahap 3 kilometer 13, tahap 4 kilometer 14 dan tahap 5 pada kilometer 16.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyampaikan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim. Semisal proyek itu benar-benar bisa terealisasi, nantinya pelebaran Jalan Ir. Sukarno bakal dilakukan sepanjang 2 kilometer.
“Pengerjaan dimulai dari Dau, Kabupaten Malang lalu Jalan Ir. Soekarno hingga ke simpang tiga Jalan Pattimura, Kota Batu. Pelebaran jalan itu nantinya akan menggunakan box culvert menutup saluran drainase agar bisa digunakan jalan,” ujarnya.(der)