Pasar Besar Kota Batu Rata Jadi Tanah, Proyek Revitalisasi Segera Dimulai

MALANGVOICE – Pembongkaran material Pasar Besar Kota Batu telah mencapai 90 persen. Hanya tersisa material besi dan bongkahan batu bata hasil bongkaran yang siap diangkut.

Proses pembongkaran hingga kini (Jum’at, 4/2), telah memasuki masa 40 hari sejak awal dimulai pada 26 Desember 2021.

Pembongkaran di lahan seluas 4,6 hektar itu dikerjakan Aman Riadi selaku pemenang lelang dengan nilai Rp 2,1 miliar di KPKNL Malang.

Koordinator pembongkaran dari pihak pemenang lelang, Subaidi memperkirakan seluruh aktivitasnya akan rampung pada Ahad nanti (6/2) karena saat ini sudah tersisa 10 persen saja.

“Untuk proses pembongkaran saat ini, tinggal mengangkut sisa-sisanya saja. Jika cuaca mendukung dan tidak ada halangan apapun, kami memprediksi seluruh proses pembongkaran dan pembersihan bisa selesai hari Ahad mendatang,” ujar Subaidi, (Jum’at 4/2).

Untuk mempercepat pembongkaran, pihak pemenang lelang telah menurunkan tiga alat berat berupa backhoe dan 40 orang pekerja.

Subaidi mengungkapkan, jika dihitung seluruh material bongkahan Pasar Besar Kota Batu mulai dari besi, galvalum, kayu dan lain sebagainya terkumpul 800 truk.

“Untuk besi akan kami jual lagi ke Jakarta, sedangkan kayu hanya kami bawa kayu yang masih bagus dan besar. Sisanya akan kami jual di dekat-dekat Kota Batu saja,” sebutnya.

Kayu-kayu yang dianggapnya tak layak pakai itu akan dijual kepada pedagang makanan untuk dimanfaatkan sebagai alat memasak.

Sejatinya proses pembongkaran itu dijadwalkan rampung pada 18 Januari lalu. Molornya proses pembongkaran itu karena terkendala relokasi pedagang yang lamban dan faktor cuaca.

Dengan begitu, tahapan revitalisasi akan segera masuk ke pembangunan. Dimana dalam hal ini dikerjakan oleh PT Sasmito selaku pemenang tender. Deputi Project Manager PT Suwarno Joko Sasmito mengatakan pihaknya telah melakukan penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) pada 29 Desember 2021 lalu. Proses pengerjaan akan dilakukan hingga tahun 2023 mendatang.

Dalam tahap awal pembangunan, pihaknya akan melakukan pembentukan lahan yang ada saat ini sesuai DED. Lalu melakukan pemancangan pondasi. Tahap selanjutnya akan dilakukan pengerjaan struktur bangunan. Setelah itu dilanjutkan proses finishing.

“Untuk pemancangan pondasi, sesuai target yang telah dicanangkan akan berlangsung sekitar 2,5 bulan. Dengan lahan yang ada saat ini kami tidak merasa kesulitan meski konturnya miring,” kata Joko.

Dia menjabarkan, untuk pekerja yang akan berjibaku melakukan pembangunan pasar besar Kota Batu totalnya ada 250 orang. Namun dalam tahap awal saat melakukan pemancangan pondasi, pihaknya baru menurunkan sekitar 10 pekerja.

“Untuk penambahan pekerja akan diikuti sesuai tahapannya. Total 250 pekerja itu akan kami turunkan jika sudah dalam posisi puncak. Artinya semua proses pengerjaan sudah berjalan bersamaan. Mulai dari pengerjaan struktur, MEP, finishing dan lainnya,” kata Joko.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait