MALANGVOICE – Kasus Covid-19 di Kota Malang sejak beberapa waktu lalu mulai menunjukkan tren peningkatan. Bahkan sempat ditemukan beberapa kasus Covid-19 varian baru Omicron di Kota Malang.
Menurut Wali Kota Malang, Sutiaji, peningkatan kasus Covid-19 tersebut terjadi karena dua hal berikut.
Pertama, tingkat kesadaran masyarakat dalam penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) saat ini sudah mulai berkurang.
“Dilihat melalui survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari 92,7 sekian persen penerapan prokes menurun hingga 92,4 sekian persen,” ujarnya, Selasa (25/1).
Kedua, indikasi pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) banyak masyarakat yang keluar masuk ke Kota Malang.
“Kemarin (Nataru) banyak orang yang sudah mencuri start walaupun dilarang pulang, tapi cutinya sebelum Nataru. Sehingga mobilitas orang luar biasa,” terangnya.
Dari situ, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama dengan jajaran Forkopimda Kota Malang berupaya untuk kembali menguatkan penerapan prokes di masyarakat melalui program Patroli Motor Penengakan Protokol Kesehatan di Masyarakat (Pamor Keris) yang baru dilaunching Senin (24/1) kemarin.
Selain program Pamor Keris, ada juga upaya pengetatan PPKM Mikro di tingkat RT/RW yang ada di Kota Malang.
“Untuk melakukan pengetatan PPKM Mikro akan kami libatkan Pak RT, Pak RW, Pak Camat, Pak Kapolsek hingga Danramil
Tujuan penguatan PPKM Mikro ditingkat RT/RW untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mulai mengalami peningkatan di Kota Malang.
“Selain penguatan PPKM Mikro, prokes juga kami harapkan bisa tetap diterapkan dan semakin dikuatkan oleh masyarakat,” tandasnya.(der)