MALANGVOICE – Sebuah aplikasi berbasis layanan order secara digital dikenalkan di Malang. Aplikasi ini dinamakan Take Away.
Aplikasi karya anak Malang ini resmi dilaunching di Playstore Android dan bisa digunakan.
Konseptor Take Away, Ferry B Tjahyono, mengatakan, aplikasi ini lebih fokus kepada sisten order digital. Berbeda dari aplikasi lain, Take Away bisa digunakan untuk memesan makanan, tempat dine in, dan delivery.
“Ini launching di Playstore, nanti soft launching dilakukan tiga bulan sekaligus evaluasi dan ujicoba,” kata Ferry, Rabu (18/8).
Ferry menjelaskan, saat launching di Playstore ini sudah ada 150 lebih mitra yang bergabung. Para mitra ini bermacam-macam, mulai usaha kecil, menengah, hingga restoran besar.
Keuntungan bergabung dengan Take Away, dikatakan Ferry, adalah tidak ada potongan komisi. Seluruh mitra juga diberikan wadah seluas-luasnya untuk mempromosikan tempat dan menu masing-masing.
“Kami tidak sembarangan menjaring mitra, hanya yang loyal dan mau dibina. Kami di Take Away tidak dinaikkan harganya dan tidak ada komisi,” ujarnya.
Sejak launching ini, Ferry menargetkan ada penambahan mitra Take Away secara berkala. Targetnya sampai 600 mitra yang aktif sampai akhir tahun.
Ia menjelaskan, pembuatan Take Away ini berawal di masa pandemi Covid-19 tahun lalu. Tim merasa perlu wadah agar para pelaku usaha bisa eksis dengan penyesuaian selama Covid-19.
“Memang Take Away tercipta selama pandemi, kami berharap selain Malang nanti akan menyasar ke kota-kota lain dan merangkul banyak mitra,” harap Ferry.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Malang, Indra Setiadi, sangat mendukung aplikasi Take Away ini.
Menurutnya, Take Away mampu membuat pengusaha kuliner bertahan di masa pandemi.
“Selama pandemi ini dunia wisata dan kuliner sangat terpengaruh. Karena ini kami mendukung dan mempersiapkan anggota agar juga ikut mendukung aplikasi Take Away ini,” jelas pria yang juga pemilik Rumah Makan Kertanegara.(der)