MALANGVOICE – Gempa bumi bermagnitudo 6,7 yang terjadi pada, Sabtu (10/4) siang sekitar pukul 14.05 WIB, tidak hanya dirasakan masyarakat Malang Raya.
Hampir seluruh daerah Jawa Timur merasakan dampaknya terutama kawasan pesisir Malang Selatan, Lumajang dan Blitar.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika, Karangkates, Malang, Mamuri mengatakan, gempa bumi di Malang tersebut berjenis gempa tektonik.
“Berdasarkan rilis BMKG pusat, kejadianya tepat pukul 14.00 WIB. Beberapa masyarakat di Jatim dan pesisir selatan Samudra Hindia terkena dampak gempa dengan kekuatan mencapai 6,7 magnitudo ini,” ucapnya, Sabtu (10/4).
Menurut Mamuri, guncangan akibat gempa tektonik itu terasa oleh hampir semua penduduk Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Mojokerto.
“Gempa ini juga dirasakan masyarakat di daerah Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara,” jelasnya.
Jika dilihat dari lokasi terdampak, lanjut Mamuri, itu merupakan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Artinya gempa bumi tersebut terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.
Untuk itu, tambah Mamuri, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh hoaks, namun tetap menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” tandasnya.(end)