MALANGVOICE – Pemkot Malang dengan ITS Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang melakukan penandatanganan nota kesepahaman di Ngalam Command Center (NCC), Kamis (10/12). Momentum tersebut dalam rangka memaksimalkan potensi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Malang, khususnya di sentra industri keramik Dinoyo dan Sentra Keripik Tempe Sanan.
Menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan UB Malang, bakal melibatkan tim ahli dalam pelatihan dan pendampingan secara maksimal khususnya bagi pelaku UKM di bawah naungan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan dengan adanya nota kesepahaman dan juga PKS ( tersebut merupakan komitmen Pemkot Malang untuk terus memajukan potensi produk-produk UKM di daerah.
Terlebih, Perguruan Tinggi dinilai sebagai lembaga yang strategis dalam mendorong percepatan pembangunan suatu daerah dan masyarakat dengan berbagai fasilitas dan SDM yang memadai.
“Dengan sejumlah keunggulan di kelembagaan inilah, kami harapkan baik ITS ataupun Universitas Brawijaya memberikan kontribusi terbaik bagi percepatan pembangunan daerah di segala bidang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadiskopindag Kota Malang, Wahyu Setyanto menjelaskan rencananya pihaknya akan memaksimalkan potensi pengrajin keramik di kawasan Sentra Keramik Dinoyo Kota Malang.
Tak hanya itu, Diskopindag Kota Malang dalam kesempatan tersebut juga melakukan penandatanganan PKS dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
‘Hal ini untuk memaksimalkan produk-produk makanan buatan produsen Kota Malang agar lebih maksimal pemasarannya dan terjamin tingkat higienitasnya,” pungkasnya.
Salah satu yang disasar yakni sentra Industri Tempe Sanan. Melalui kerja sama tersenut diharapkan, produk-produk makanan khas Kota Malang akan lebih dikenal luas baik kualitas dan kuantitasnya.(der)