Predator Fun Park Tambah Dua Jenis Satwa Baru

Keeper Memberi Makan Singa Laut. (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Pandemi Covid-19 menyurutkan kunjungan wisatawan Kota Batu. Meskipun berangsur-angsur ramai, pengunjung wisatawan Predator Fun Park, Desa Tlekung, Junrejo Kota Batu masih sepi.

Hari biasa pengunjung wisata taman reptile itu hanya ada kurang lebih 100 wisatawan. Sedangkan pada weekend hanya mencapai 300 sampai 400.

“Sesuai anjuran pemerintah hanya diperbolehkan menerima 50% dari kapasitas penuh.” ucap Marketing Predator Park, Muhamad Wafi pada Malangvoice.com, Senin (16/11). Wafi mengatakan bahwa sebenarnya pengunjung Predator Fun Park tidak pernah mencapai separuh kapasitas penuh taman wisata itu.

Kapasitas penuh Predator Fun Park adalah 2500 pengunjung. Sehingga, separuh kapasitas saja belum pernah dirasakan sejak buka Juli lalu.

Ia mengeluhkan hal tersebut padahal hewan yang ada harus tetap makan. Wafi sapaan karibnya mengaku perawatan dan pemberian makanan tetap rutin dilakukan tapi dengan jumlah yang sedikit dikurangi.

“Mungkin pengunjung luar kota masih agak takut. Mangkannya sepi juga kunjungannya,” ungkapnya.

Sekolah yang libur juga merupakan alasan lain. Tidak ada sekolah yang melakukan study tour untuk edukasi, lantaran masil belum aktifnya KBM tatap muka.

Sepinya tempat wisata juga berefek pada para pekerja. Mereka mengakali hal itu dengan cara memberlakukan 15 hari kerja bagi seluruh karyawan yang ada.

Padahal destinasi wisata sekaligus edukasi ini sudah sangat siap akan kehadiran pengunjung. Wisatawan yang datang diwajibkan untuk mengisi riwayat aktivitas 14 hari kebelakang sebelum berkunjung.

Pengecekan cek suhu badan dan bercuci tangan, juga kewajiban bagi pelancong yang datang. Kebersihan kandang dan area wisata pun menjadi perhatian tiap harinya.

Mereka rutin menyemprot area predator park setiap hari. Karyawan yang berkerja juga dipastikan melewati pengecekan kesehatan sebelum bertugas. “Kami sangat siap dengan pengunjung yang datang, semua protokol sudah sesuai. Karena sebelum buka Dinkes juga melakukan pengecekan,” terangnya.

Dia berharap menjelang Natal dan tahun baru bisa terus buka dan kondisi berangsur segera membaik. Hal tersebut dibenarkan lewat upaya–upaya yang telah diadakan.

Seperti penyediaan wahana baru dan promosi lewat jejaring sosial.Beberapa wahana baru yang ada yaitu singa laut show dan sepeda laying.

Untuk singa laut show, banyak pengunjung yang sudah menanyakan namun kadang tidak bisa menikmatinya. “Karena masih baru, kadang singa lautnya juga tidak terbiasa kalau banyak orang. Mereka kadang badmood terus tidak mau makan, masih perlu pelatihan lagi,” jelas keeper anjing laut, Muhammad Ismail.

Pengunjung bisa menikmati sensasi memberi makan anjing laut secara langsung. Jumlah pengunjung dibatasi 3 orang saja setiap masuk area pertunjukan.

Mereka akan mendapatkan pengalaman bagaimana berinteraksi dengan satwa lincah yang bernama Viona, Katty dan Mentil ini.

“Perawatan mereka cuma kalau airnya keruh diganti. Selain itu, tiga anjing laut ini hanya diberi makan ikan kembung yang sudah dibersihkan dan masih fresh,” katanya. Pada akhir pekan ada pertunjukan khusus yang digelar.

Seperti show ular dan feeding crocodile. Tiket masuk pada hari biasa dipatok Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu saat weekend.(der)