Sutiaji Ajak Petugas Sensus Penduduk Kampanyekan Protokol Kesehatan COVID-19

Wali Kota Sutiaji saat simbolik kick off sensus penduduk 2020 di NCC Balai Kota Malang, Senin (31/8). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Sutiaji mengajak petugas sensus penduduk agar ikut mengampanyekan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Betapa tidak, kasus konfirmasi positif kini mencapai 1.283 kasus, per 1 September 2020.

“Misi kita semua sadarkan masyarakat, begitu masuk, diingatkan tolong kita memakai protokol COVID-19. Ini titip pesan kami karena panjenengan langsung berhadapan dengan masyarakat,” kata Sutiaji pada acara Kick Off Petugas Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) di NCC Balai Kota Malang, Senin (31/8).

Kick Off Sensus Penduduk 2020 Kota Malang merupakan kelanjutan dari sensus penduduk yang diselenggarakan BPS secara online beberapa bulan lalu, Kota Malang berada pada urutan keempat se- Jawa Timur. Sebanyak 36 persen masyarakatnya berpartisipasi dalam pengisian data yang dianggap dapat membantu sensus yang dilakukan secara langsung.

“Kami berikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah melakukan secara mandiri untk mencatat dirinya sendiri yang telah dipandu oleh BPS,” ujarnya.

Pada momentum itu, Wali Kota Sutiaji juga menyampaikan dua hal mengenai pengumpulan data Sensus Penduduk 2020. Pertama, mengenai keuletan petugas pendata. Menurutnya pendata harus jeli, sabar, dan telaten dalam aktualisasi data yang disajikan oleh pemberi data. Kemudian keterbukaan dari masyarakat dalam memberikan informasi. Ia mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi sebaik mungkin.

“Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan satu data seperti apa yang diharapkan oleh Presiden Republik Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam arahannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik secara offline merupakan pintu untuk merapikan seluruh data kependudukan yang akan membawa kebermanfaatan.

“Basis yang sudah mengikuti SP online 6 jutaan paling tidak akan menjadi input awal. Trendnya digitalisasi akan terus dikembangkan sehingga verifikasi dan validasi data relatif akan bisa lebih mudah dilakukan secara online pada akhirnya,” ujarnya.

Terakhir, Gubernur Khofifah berharap momentum ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam SP 2020 ini.

“Harapan Pak Presiden untuk punya satu data Indonesia ini luar biasa, pasti Jawa Timur juga harus memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal ini,” pungkasnya.(der)