MALANGVOICE – Perdana pelaksanaan program Ngantor ‘Nomaden’ alias berpindah-pindah, Wali kota Malang Sutiaji menyasar Kelurahan Cemorokandang, Senin (13/1). Hal yang jadi sorotannya adalah penataan ruang pelayanan.
Sutiaji mengatakan, front office menjadi representasi awal yang menggambarkan tingkat keramahan dan mutu pelayanan.
“Ini saya lihat meja pembatasnya terlalu tinggi dan tidak mengakomodir kelompok disabilitas. Saya minta untuk dilakukan pembenahan, dan tentu ini nanti tidak hanya saya stressing kepada kelurahan Cemorokandang, tapi juga kantor pelayanan publik lainnya,” katanya.
Ia melanjutkan, kelurahan harus memperhatikan kebersihan lingkungan, tertib administrasi dan mutu pelayanan publik.
“Kelurahan (wilayah) itu intinya ya pelayanan publik. Karena memang secara teritorial langsung bersentuhan dengan publik. Maka saya tekankan agar minimalisir keluhan masyarakat,” sambung alumnus IAIN Malang ini.
Didampingi Sekretaris Daerah Wasto, Kepala Dinas PUPR Perkim Hadi Santoso, Kabag Humas Widianto, Kabag Pemerintahan Prayit serta Camat Kedungkandang Donny Sandito, Sutiaji juga memonitor pelayanan publik di wilayah sekaligus peninjauan infrastruktur wilayah Kelurahan Cemorokandang. (Hmz/ulm)