Balita Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Ini Respon Wali Kota Malang

Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Kasus ayah tiri aniaya bocah tiga tahun hingga tewas menambah catatan korban kekerasan terhadap anak di Kota Malang. Wali Kota Malang, Sutiaji merespon serius kasus ini dan berharap tidak ada lagi kasus kekerasan di Bhumi Arema.

“Sebenarnya kita sudah mampu menekan itu (kekerasan terhadap anak), tapi dengan kejadian ini yang awalnya kekerasan itu berjumlah 14, ini kan meningkat menjadi 15,” kata Sutiaji ditemui awak media, belum lama ini.

Ia melanjutkan, kasus penganiyaan dengan tersangka Ery Age Anwar (36) tentunya menjadi rapor buruk.

“Dengan kasus ini seakan menampar kita,” sesalnya.

Padahal selama ini pihaknya terus mengajak dan mengimbau masyarakat agar mewaspadai tindakan tidak berperikemanusiaan hingga berujung kriminalitas.

” Melalui tokoh masyarakat kita selalu mengingatkan untuk sama-sama hati-hati karena kriminal banyak yang terjadi pada anak itu disebabkan pengaruh sosial,” sambung dia.

Sebagai langkah antisipatif, program blusukan ke sudut-sudut wilayah Kota Malang telah digencarkan. Melalui program itu pihaknya selalu menyampaikan pesan agar menjadikan suasana di Kota Malang kondusif, aman, dan ramah anak.

“Kegiatan cangkrukan yang melibatkan kecamatan-kecamatan dan kepolisisan pasti kami pesan. Jangan melakukan kekerasan, dan kasih sayang itu perlu kita sebar dan tebarkan bersama,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, kasus penganiayaan Ery Age Anwar (36) terhadap anak tirinya Agnes Arnelita ( 3) hingga meninggal, di Perum Tlogowaru Indah D-4, Kelurahan Tlogowaru menggegerkan warga, Rabu (30/10). Agnes diketahui alami pendarahan akibat organ dalamnya robek. Hasil penyidikan, pelaku menganiaya dengan cara menginjak tubuh bocah tersebut. (Der/Ulm)