MALANGVOICE – Vlogger kenamaan, Bayu Skak sangat optimistis industri konten krearif audio visual bakal terus berkembang. Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara di Lensa Academy Malang 2019, Minggu (29/9).
Dikatakan vlogger asal Malang ini, mengatakan, hal itu terbukti dari perkembangan kreator konten dan YouTuber yang bermunculan.
“Sekarang semua sudah audio visual, mulai Twitter, Instagram, apalagi YouTube. Industri ini semakin menjanjikan,” katanya di Oura Cafe, Klojen, Kota Malang.
Di hadapan para peserta, Bayu Skak memberikan tips bagaimana konten bisa menarik dan bersaing dengan banyak YouTuber lain. Ia menyatakan, sebenarnya semua bisa menjadi YouTuber dengan berbagai macam konten, namun yang perlu diperhatikan adalah konsep dan story yang tepat.
“Penting juga punya ciri khas dan tahu pasar. Kalau mau berkarya di bidang ini ya itu yang digeluti, jangan ikut-ikutan saja,” lanjutnya.
Sesuai tema, Lensa Academy Malang mengusung ‘Describe & Get Subscriber’. Sebelum Malang, gelaran ini dilaksanakan di delapan kota, yakni Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jember, dan Banjarmasin.
Masih kata Bayu Skak, peserta di Malang terpantau sangat antusias. “Semua tanya gaada yang nyeleneh. Jadi semua serius bagaimana bikin konten yang bagus,” ujar aktor Yowis Ben.
Sementara itu perwakilan Lensa Academy, Sigit Diapsoputra, mengatakan, gelaran ini merupakan rangkaian dari Lensa Community. Kegiatan ini sengaja dihadirkan bagi pecinta seni audio visual untuk mengembangkan bakat.
“Workshop yang diberikan bersifat up to date dan variatif karena kami ingin mengulik detail seluk beluk seni audio visual itu sendiri,” jelasnya.
Selama di Malang, peserta akan ditantang membuat karya sebaik mungkin dari hasil materi workshop yang diberikan. Bayu Skak menjadi juri langsung menilai karya peserta. Tiga peserta terbaik berkesempatan mengikuti Lensa Project: Capture Vietnam.