Dibantu Ali Murtopo, Lapas Kelas 1 Malang Kelola Sampah dengan Mengembangbiakkan Belatung

MALANGVOICE – Lapas Kelas 1 Malang mengembangkan unit usaha baru. Usaha ini memanfaatkan pengelolaan limbah sampah dengan mengembangbiakkan maggot atau belatung.

Ya, belatung itu dikembangbiakkan di tempat khusus dengan perawatan yang sederhana. Hanya tempat lembab dan pemberian makan dari limbah organik atau sisa-sisa makanan dari dalam lapas.

Kalapas Lowokwaru, Yudi Suseno, mengatakan, ide awal pengembangan belatung ini karena permasalahan pengelolaan sampah. Di dalam lapas hampir setiap hari membuang 3 kuintal sampah.

“Masalah sampah krusial di lapas ini. Jadi terpikir bagaimana bisa mengatasi masalah sampah ini dan tercetus ide memelihara belatung,” kata Yudi Suseno, Selasa (3/9).

Belatung yang dikembangbiakkan bukan belatung sembarangan. Bibit belatung dipasok khusus dari telur lalat BSF atau lalat tentara hitam. Lalat ini memang mengincar sumber makanan dari sampah organik. Secara tidak langsung, sampah organik bisa mudah terurai.

“Harapan kami ini bisa berkembang dan jadi komoditi lapas. Hasil panen belatung bisa dijadikan pelet atau syukur-syukur diekspor jadi bahan kosmetik,” kata Yudi.

Tim yang menangani pengelolaan sampah dari maggot ini diketuai Ali Murtopo, terpidana kasus suap penyedia sarana Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Ia tak sendiri, namun bersama 30 anggota lain yang tergabung dalam anggota Pramuka Gudep 03765 Lapas Kelas 1 Malang.

Ali Murtopo mengatakan, sebelum sampah diberikan ke belatung sebagai makanan, ada proses yang harus dilalui.

“Sampah organik itu difermentasi khusus dengan cairan kimia dan tetes tebu. Setelah itu diberikan sebagai makannya. Sampah tiga kuintal ini bisa habis dalam waktu tiga hari,” ujarnya.

Belatung ini kemudian baru bisa dipanen selama 45 hari. Proses itu mulai dari telur, larva dan menjadi belatung dewasa.

Sebagai langkah awal, Lapas Kelas 1 Malang akan mencari bibit lele untuk diberi makan belatung hasil pemeliharaan tersebut. Apabila sukses, belatung siap dikirim ke berbagai daerah.

“Jadi banyak keuntungan yang didapat. Sampah berkurang dan ada pemasukan dari pengelolaan belatung,” tandasnya. (Der/Ulm)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait