MALANGVOICE – Jasa penukaran uang menjelang Lebaran mulai marak di Kota Batu. Mereka mulai tampak di beberapa ruas jalan di Kota Batu sejak beberapa hari terakhir, seperti di Jalan Gajah Mada, Kota Batu.
Penyedia jasa menawarkan penukaran uang baru kepada pengguna jalan mulai dari pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu.
Salah seorang yang membuka jasa penukaran uang yakni Muhammad Ucok (27), ia mengaku tahun lalu dalam sehari awal puasa mampu meraup keuntungan Rp.1 hingga 2 juta rupiah.
Barulah ketika memasuki minggu ketiga hingga H-3 lebaran ia dapat meraup omset hingga Rp.7 juta rupiah.
“Masih sepi mbak, belum ramai. Mungkin nanti kalau sudah hari H-3 biasanya mulai ramai. Dan keuntungan kami ya hanya dua persen saja,” ujarnya saat ditemui MVoice di lokasi (21/5).
“Dari dua persen itu lumayan untuk keperluan lebaran nantinya,” imbuh pria yang sudah 14 tahun sebagai jasa penukaran uang tersebut.
Ucok menambahkan lantaran tidak adanya alat pendeteksi keaslian uang, ia mengaku pernah mengalami pengalaman buruk. Dan itu menjadi persoalan serius yang perlu ditangani agar tidak terulang kembali.
“Nah, hal itu terjadi tahun lalu, ketika salah satu penukar uang senilai Rp 2 juta sudah diterimanya. Namun, begitu diperiksa lebih detail rupanya uang saya terima merupakan uang palsu,” ungkapnya
“Dan begitu mau saya kejar, orangnya sudah kabur. Memang selama ini saya hanya mengandalkan insting indera saja untuk mendeteksi keaslian uang,” tandas pria asli Kota Malang ini. (Hmz/ulm)